(RIAUPOS.CO) - Protes sekolah swasta terhadap sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP negeri ditanggapi dingin oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru. Disdik malah meminta agar SMP swasta jangan asal berdiri dan harus berani berkompetisi.
Sebelumnya diberitakan, pihak SMP swasta melalui MKKS SMP Swasta Kota Pekanbaru memprotes kebijakan Disdik yang menambah kuota peserta didik baru di SMP negeri. Sesuai Permen Nomor 17/2017 tentang Sistem PPDB, maksimal satu rombongan belajar (rombel) atau kelas diisi 32 pelajar. Nyatanya di Kota Pekanbaru, satu kelas di SMP negeri diisi 40 pelajar. Hal ini dinilai sebagai penyebab berkurangnya peserta didik baru di SMP swasta.
Namun menurut Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru Muzailis, berkurangnya jumlah peserta didik baru di SMP swasta lebih disebabkan sekolah swasta masih belum bisa bersaing. ‘’Sekolah yang tidak mampu berkompetisi, maka otomatis tidak akan diminati. Sehingga penerimaan siswa terus berkurang. Jadi, sekolah swasta harus bisa berkompetisi. Masyarakat sudah bisa menilai sekolah mana yang bermutu,’’ ujar Muzailis kepada Riau Pos, Jumat (10/8).
Terkait ada SMP swasta yang nol peserta didik baru tahun ini, Muzailis mengaku belum dapat informasi tersebut. Namun ia berjanji akan menindaklanjuti masalah ini.
‘’Cukup banyak juga sekolah swasta yang justru penerimaan siswa barunya tahun ini mengalami peningkatan,’’ katanya.
Agar bisa diminati, Muzailis katakan sekolah swasta perlu memperhatikan sumber daya guru yang profesional. ‘’Sekolah-sekolah favorit itu selain siap berkompetisi juga memperhatikan sumber daya guru yang profesional dan didukung dengan kelengkapan fasilitas di sekolah. Sekolah yang lengkap fasilitas, pasti diminati. Jadi kuncinya, guru profesional dan kelengkapan fasilitas,” urai Muzailis.
Muzailis juga mengaku menyesalkan kondisi sekolah swasta yang berdiri dengan fasilitas masih kurang lengkap. Hal itu menurutnya memang perlu menjadi perhatian para pengelola sekolah swasta agar mampu berkompetisi. Serta tidak takut bersaing dengan sekolah swasta lain apalagi sekolah negeri.
“Jika fasilitasnya memadai, pasti masyarakat akan memilih. Yang jelas, jangan asal berdiri saja sekolah swasta itu,” terangnya.(yls)