Kepala SDN 189 Pekanbaru M Tahir saat dikonfirmasi mengatakan, syarat penerimaan peserta didik baru tingkat SD adalah, selain umur yang mencukupi yakni 7 tahun, juga harus melampirkan KK. Dari KK inilah diketahui domisili calon murid tinggal.
‘’Wilayah SDN 189 Pekanbaru masuk dalam wilayah Kelurahan Sialangmunggu. Makanya kami memprioritaskan calon murid yang memiliki KK dengan domisili di Kelurahan Sialangmunggu. Ini sesuai dengan administrasi,” ujar M Tahir.
Untuk tahun jaran baru ini, M Tahir katakan, SDN 189 Pekanbaru hanya menerima sebanyak 28 murid baru. “Hanya satu kelas,” ujarnya.
Terkait persoalan yang dihadapi Ria dan warga lainnya, Tahir mengaku saat ini sedang mencari jalan keluar bagi warga yang belum mengubah identitas domisili pada kartu keluarganya. “Saya juga bingung jadinya, karena pemekaran sudah berjalan lebih dari satu tahun namun masih banyak yang belum mengubah data,” ujarnya.
Tahir juga mengaku kebingungan dengan permasalahan kependudukan ini. Soalnya, jika sekolahnya menerima murid dari kelurahan yang berbeda, dikhawatirkan sekolah tidak bisa menampung murid dengan domisili kelurahan yang sama dengan sekolah.
Dijelaskan Nurhasni, yang menjadi faktor penentu diterimanya menjadi murid SD negeri adalah sudah berumur 7 tahun dan beralamat di lingkungan sekitar sekolah. “Penerimaan masih sistem manual. Seperti tahun lalu. Nantinya tiap hari di rangking umur tertinggi hingga hari ketiga pendaftaran di hari Rabu, 4 Juli 2018. Hari pertama itu untuk pendaftar berusia 7 tahun. Di hari kedua untuk calon murid berumur di bawah 7 tahun,” kata Nurhasni.
Orang tua calon murid Leni, warga Jalan Rajawali Sakti, Kelurahan Tobekgodang, Kecamatan Tampan mengatakan, meski ia tidak tinggal di domisili yang sama dengan SDN 105, tapi ia tetap mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.
“Iya, karena di alamat kami sekitar sana tidak ada SD. Jadi memang harus ke sini (SDN 105, red) lah mendaftarnya. Untuk diterima atau tidak, kami berharap dapat diterima karena melihat faktor usia anak kami yang sudah mencukupi,” ucap Leni.
Sementara, pendaftaran di SMP negeri SMPN 20 Pekanbaru, Kecamatan Tampan di hari pertama PPDB kemarin terdata ada 83 putri, 53 putra, 7 dari keluarga kurang mampu, satu berprestasi dan enam dari luar kota. Ada tiga loket pendaftaran disiapkan pihak sekolah.
Pantauan Riau Pos di SMPN 20 Pekanbaru, di loket informasi yang tersedia dipenuhi para pendaftar peserta yang banyak menanyakan perihal sistem dan tata cara pendaftaran. Beberapa pendaftar juga saling berbagi informasi dengan pendekatan lainnya di lokasi.
Kepala SMPN 20 Pekanbaru, Zamhuri SPd menyambut baik adanya sistem zonasi ini. Menurutnya hal ini sangat efektif. Terutama bagi orangtua sehingga tidak repot harus mengurus dibanyak tempat.
“Ini cukup efektif bagi para orangtua mendaftarkan anaknya dan bagus juga sehingga ada pemerataan mutu,” tuturnya.
Kata Zumhari, orangtua juga sudah mengetahui bagaimana sistem zonasi tersebut dari pihak SD yang telah melakukan sosialisasi.
“Selain SD-nya terdahulu, dinas juga telah melakukan sosialisasi dari camat, lurah, hingga rukun tetangga dan rukun warga. Sekolah juga fasilitasi ruang informasi terkait pendaftaran ini,” kata Zumhari.(cr8/cr4/tya/yls)