PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlangsung di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Mengawali medio Mei ini, awal pekan di jalanan kota, khususnya ruas jalan yang ditutup, tampak semakin macet. Karena masyarakat semakin ramai yang beraktivitas di luar rumah.
Pantauan Riaupos.co Senin (11/5/2020) seperti Jalan Sudirman depan purna MTQ Pekanbaru, kemudian di simpang Pasar Pagi Arengka, terjadi kemacetan sekitar pukul 10:00 WIB, karena masyarakat pengguna jalan harus memutar balik dan mencari jalur alternatif.
Seperti penumpukan kendaraan di Jalan Soekarno Hatta- HR Soebrantas, di mana kawasan persimpangan di bawah flyover Pasar Pagi Arengka dilakukan penutupan terkait PSBB, dari pukul 07:00-14:00 WIB. Sehingga kendaraan dari Sidomulyo dan Adi Sucipto harus mencari ruas berbeda untuk menuju pusat kota.
Seorang pengendara, Yudi mengaku harus memutar arah, karena Ia hendak ke kantor BBKSDA Kementrian Kehutanan RI di Jalan HR Soebrantas, tak jauh dari penutupan jalan.
“Terpaksa melewati Jalan Wiraswasta dan keluar dari Jalan Kamboja, serta melawan arus ketika menuju kantor BBKSDA Riau,” kata pria yang berprofesi sebagai jurnalis tersebut.
Sementara pengendara lain yang merupakan warga sekitar mengaku bernama War, sangat mengeluhkan padatnya kendaraan di kawasan pemukiman tempat tinggalnya, tepatnya di Jalan Anggrek.
“Kendaraan yang akan menuju Jalan HR Soebrantas, banyak roda dua yang mengebut, karena jalan ini (Jalan Anggrek,red) tidak tertutup, sementara ini pemukiman dan banyak anak-anak,” keluhnya.
Alhasil, karena penumpukan yang terjadi semakin tinggi hingga siang. Pantauan Riaupos.co di lapangan tampak penutupan ruas Jalan HR Soebrantas dibuka lebih awal dari jadwal seharusnya pukul 14:00 WIB menjadi pukul 12:00 WIB.
Laporan: Akhwan (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman