KOTA (RP)- Keberadaan CCTv (Close Circuit Television) sangat penting untuk sebuah kota besar. Pekanbaru menuju kota metropolitan sendiri pernah memiliki 56 unit CCTv yang tersebar pada beberapa titik persimpangan jalan. Namun sayangnya seiring dengan waktu berlalu, keberadaan CCTv yang menyerap APBD Kota Pekanbaru tahun 2007 sekitar Rp6 miliar tersebut banyak tak berfungsi lagi alias rusak.
Kepala Dishubkominfo Pekanbaru Dedi Gusriadi sendiri belum bisa dikonfirmasi secara rinci terkait keberadaan CCTv di Pekanbaru. Pasalnya, Dedi sedang dinas luar kota. “Saya sedang di Jakarta,” kata Dedi Gusriadi kepada Riau Pos, Selasa (9/4). Dia merekomendasikan agar bertanya kepada Sunarko.
Sunarko menurut Dedi yang lebih mengetahui secara rinci terkait permasalahan CCTv tersebut. Proyek pengadaan CCTv di Dishub Pekanbaru tahun 2007 tersebut, saat itu PPTK nya adalah Sunarko dan Kepala Dinashubkominfo Pekanbaru saat itu adalah Pria Budi. Namun dari Sunarko pun Riau Pos tak mendapatkan jawaban masalah CCTv tersebut. Karena Sunarko juga sedang dinas luar Kota. “Saya di Jakarta,” kata Sunarko melalui pesan singkat. Sunarko sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Angkutan di Dishub sehingga menurutnya masalah CCTv tidak lagi menjadi tanggungjawabnya secara langsung.
Keberadaan CCTv salah satu fungsinya untuk memantau aktivitas lalu lintas, termasuk dapat memantau tindakan kriminalitas di jalan. Namun karena tak berfungsi lagi, sehingga keberadaan CCTv tersebut terkesan mubazir. Masa silam di tahun pertama operasionalnya CCTv tersebut, Dishubkominfo Pekanbaru dapat memantau secara langsung aktivitas lalin di 65 titik persimpangan jalan di Pekanbaru melalui ruang stasiun kendali di kantor Dishub. Jadi bisa dilihat melalui ruang tersebut yang dioperasikan oleh petugas terkait.
Namun kini ruang kendali tersebut lebih banyak ditutup dan dikunci. Pantauan Riau Pos sampai Rabu (10/4) kemarin terlihat ruang kendali CCTv tersebut masih tertutup dan tidak terlihat aktivitas sama sekali. Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dishubkominfo Pekanbaru, Azrial sendiri tidak mengetahui secara persis terkait banyaknya CCTv yang tak berfungsi tersebut. Karena dirinya baru menjabat beberapa pekan di bagian sarana. “Wah masalah CCTv itu saya tidak tahu, karena itu sebelum saya,” sebut Azrial kepada Riau Pos.
Salah satu penyebab tidak berfungsinya puluhan CCTv tersebut karena Dishub tidak pernah menganggarkan anggaran perawatannya. Setiap tahun diajukan namun tidak tidak juga terealisasi. Karena tak juga mendapatkan informasi yang terang dari Azrial, Riau Pos pun mencari Sekretaris Dishubkominfo Pekanbaru, M Taufik. Ketika keluar dari pintu kantor Bappeda Pekanbaru usai mengikuti suatu rapat, Riau Pos pun bertanya kepada M Taufik. Namun sekali lagi Riau Pos tak mendapatkan informasi tentang CCTv tersebut. M Taufik yang dijumpai tak bisa berkomentar karena menurutnya yang paling berkompeten adalah kepada Kepala Dinas Perhubungan Dedi Gusriadi.
“Pak Kadis yang paling berkompeten tentang ini,” ungkap M Taufik. Informasi yang dihimpun Riau Pos, beberapa titik CCTv yang ada kini dipakai pihak Ditlantas, itu karena Dishub tak memfungsikannya.(ilo)