PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Ade Hartati Rahmat sangat menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, drg Helda Suryani Munir yang menyatakan, mundurnya delapan kepala Puskesmas disebabkan karena kinerjanya tidak profesional.
"Nanti dikhawatirkan imej yang timbul di masyarakat seperti itu, kalau kepala Puskesmasnya tidak profesional dalam bekerja. Seharusnya ada koridor yang mesti dijaga," ujar anggota Komisi E DPRD Riau ini
Kata Ade, dari informasi yang di peroleh, mundurnya delapan kepala Puskesmas di Pekanbaru dari jabatannya berawal dari masalah internal antara kepala Puskesmas dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, drg Helda Suryani Munir.
"Informasi yang saya peroleh, persoalan internal antara kepala Puskesmas yang mundur dengan kepala dinas kesehatan menjadi penyebab utama persoalan ini," jelasnya
Persoalan internal yang menyebabkan mundurnya delapan Kepala Puskesmas tersebut, adanya kerancuan dalam hal penanganan sistem Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) di Puskemas dan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di masing-masing Puskesmas.
"Sistem BLUD ini kan berkaitan dengan pengelolaan keuangan oleh pihak Puskesmas. Nah yang dikhawatirkan kepala Puskesmas, ada intervensi dari pihak penguasa sehingga mereka bekerja tidak maksimal," paparnya
Tidak hanya itu saja, pengadaan Ambulan yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dimana dalam perjanjiannya, Puskemas akan mendapatkan Ambulan yang baru, ternyata realitanya hanya Ambulan bekas yang diberikan kepada pihak Puskesmas. J
"Masih banyak persoalan lain yang mengakibatkan persoalan ini terjadi. Intinya, ada persoalan internal antara kepala Puskesmas yang mundur dengan kepala dinas kesehatan Kota Pekanbaru," tutupnya
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Yudi Waldi