PEKANBARU (RP) - Ratusan pelajar yang tergabung dalam Pelajar Islam se Riau Yayasan Pemberdayaan Pelajar Islam (YPPI) dan Konsultan Pemerhati Pelajar Islam Cendekia Riau, menolak perayaan hari Valentine’s Day yang jatuh tanggal 14 Februari, Kamis (10/2).
Mereka menilai perayaan hari valentine tersebut penuh dengan kegiatan maksiat.
Ratusan pelajar tersebut membawa spanduk-spanduk penentangan terhadap perayaan Valentine’s Day tersebut.
Bahkan ratusan pelajar tersebut melakukan orasi di depan Kantor Gubernur Riau.
Koordinator Lapangan, Yogi Al-Giananda, mengatakan, mereka meminta seluruh masyarakat Riau terutama Pekanbaru untuk menolak peringatan Valentine’s day.
‘’Karena Valentine’s Day ini sangat tidak sesuai dengan ajaran dan norma Islam. Valentine’s Day adalah hari maksiat yang dibungkus dengan kasih sayang. Kasih sayang itu menurut Islam tidak hanya dicurahkan satu hari saja namun setiap masa,’’ kata Yogi.
Menurut Yogi, berdasarkan survei yang mereka lakukan, setiap tempat hiburan malam penuh dengan perayaan malam Valentine’s Day sehingga mengarah pada tindakan maksiat.
‘’Tempat hiburan malam, hotel-hotel dan wisma-wisma penuh saat Valentine’s Day. Bahkan banyak pasangan mesum saat itu yang menginap di hotel-hotel dan wisma,’’ kata Yogi.
Disebutkan Yogi juga bahwa pada hari Valentine’s day itu, alat kontrasepsi laku keras. ‘’Pembelian alat kontrasepsi di apotik dan toko obat meningkat menjelang dan selama hari Valentine’s Day. Ini menjadi bukti adanya tindakan maksiat,’’ ujar Yogi.(rul)