HARI PAHLAWAN KE-70

Zulfan Hafiz: Hari Pahlawan Harus Dimaknai Secara Kontekstual Sesuai Zamannya

Pekanbaru | Selasa, 10 November 2015 - 16:12 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak bangsa Indonesia dengan Belanda. Peristiwa pertempuran ini terjadi pada tahun 1945 pada tanggal 10 November pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sehingga 10 November menjadi simbol nasional sebagai Hari Pahlawan bagi bangsa Indonesia.

Dalam suasana memperingati hari pahlawan yang ke-70 yang jatuh pada Selasa (10/11/2015), anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz ST mengatakan, peringatan hari pahlawan harus dimaknai secara kontekstual sesuai masa dan zamannya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, di era ini, bangsa Indonesia masih terjajah, bukan oleh asing melainkan bangsa sendiri. Oleh karena itu, kata Zulfan, sudah selaiknya seluruh elemen masyarakat dan pemuda untuk menumbuhkan semangat juang semisal melawan korupsi.

"Saat ini tak ada pahlawan anti korupsi, tengoklah korupsi terjadi dimana-mana, para pemimpin tak lagi dihargai, itulah salah satu bentuk penjajahan yang terjadi hari ini," ungkap Zulfan.

Menurut Politikus Partai Nasdem ini, praktik korupsi di era kemerdekaan ini yang perlu dilawan adalah orang-orang yang menggerogoti keuangan negara.

"Berapa banyak kasus korupsi di Indonesia? Berapa banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi? Maka itu, nilai-nilai kepahlawanan yang harus dimiliki saat ini adalah perlawanan terhadap korupsi, dan tindakan riil dalam penangan kasus korupsi itu sendiri, kerena Pahlawan anti korupsi itu yang belum terlihat di negara kita," bebernya.

Laporan: Anju Mahendra

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook