PEKANBARU (RP) — Kota Pekanbaru hingga saat ini tidak memiliki masterplan pembangunan drainase. Akibatnya, aliran air di drainase tidak tentu arah dan saat hujan lebat turun beberapa wilayah dan ruas jalan kota terendam air cukup tinggi.
Pengamat perkotaan Mardianto Manan menyebutkan Pemko Pekanbaru tidak memiliki masterplan drainase yang jelas.
Pembangunan saluran air di Kota Pekanbaru selama ini menurut Mardianto terlihat seperti pembangunan berbasis proyek tanpa ada rencana menyeluruh.
Dosen planologi Universitas Isam Riau (UIR) ini memastikan kalau banjir yang kerap terjadi disebabkan buruknya sistem drainase di kota ini.
Mardianto Manan pun menantang Pemko Pekanbaru untuk membuat masterplan yang jelas yang akan menopang aliran air hingga ke pembuangan akhir di kota bertuah ini. Mardianto menganggap ini penting, agar drainase yang saat ini terus dibangun dan diperbaiki tidak asal buat.
‘’Sekarang itu kan bangunnya sembarangan saja seperti sistem proyek, dimana ada genangan air, disitu dibangun, di mana ada disumbat disitu diperbaiki. Padahal drainase ini perlu masterplan secara keseluruhan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan seperti topografi, gerak gravitasi yang menentukan arah air yang mengalir, mulai dari daerah tinggi hingga aliran akhir di Sungai Siak,’’ ungkap Mardianto.
Wawako Tinjau Lokasi Rawan Banjir
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi mengajak Kadis PU Pekanbaru keliling dan melihat langsung beberapa lokasi rawan banjir, Jumat (9/11).
Dalam sidaknya, Wawako masih mendapati ada ruas jalan menuju perumahan yang tergenang air meski hujan tidak turun.
‘’Kita lihat sendiri, memang banyak air yang mengenang di beberapa tempat. Bahkan saat hujan turun sebentar dan kecil masih ada tempat yang tergenang air. Makanya saya bawa Kadis PU supaya sama-sama kita lihat dan mencari solusi bagaimana mengatasi hal tersebut,’’terang Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi kepada Riau Pos, Jumat (9/11) di lokasi banjir di wilayah Tampan dan Air Hitam.
Dalam sidak yang dilakukan di beberapa tempat tersebut, Ayat melihat kondisi drainase dan parit kecil.
Di sana, dia melihat memang sudah bersih dari sampah, namun ada pendangkalan yang disebabkan lumpur dan lainnya.
Untuk hal tersebut, Ayat meminta segera dibersihkan dan mengerahkan petugas OP agar membuat drainase tersebut mampu menampung air hujan.
Sementara itu, untuk langkah panjang, Ayat mengharapkan Bappeda dan Dinas PU sudah menyiapakan rencana strategis penanggulangan banjir di Kota Pekanbaru.
‘’Ini penting dan rencana strategis penanggulangan banjir harus segara disusun. Memang tidak bisa dalam waktu dekat berjalan dan tidak ada banjir, tapi jika tidak dimulai saat ini kapan lagi Pekanbaru bebas banjir. Selain itu, masyarakat Pekanbaru juga diharapkan peran serta menjaga lingkungannya agar tidak terjadi penyumbatan dan pendagkalan saluran pembuangan air,’’ terangnya.(end/eko/lim)