PEKANBARU (RP) - Sustainable Social Development Partnership (Scale Up) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru kembali mengadakan diskusi dengan mengupas tema ‘’Perspektif Konflik dan Pentingnya Kelembagaan Serta Mekanisme Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam’’.  

Kegiatan dilaksanakan, Jumat (10/8) di Hotel Aziza, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru pukul 15.00-18.00 WIB, dan dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama.

Menurut Fachrurrodzi, project officer kegiatan, diskusi yang rencananya diikuti 40 perserta melibatkan unsur Civil Society Organization (CSO), akademisi, penegak hukum, lembaga mediasi, dan jurnalis.

‘’Di forum diskusi inilah kita harapkan ada masukan-masukan yang bermanfaat. Terutama untuk melihat konflik-konflik sumber daya alam yang ada di Riau dari akar persoalannya,’’ ujar Fachrurrodzi, yang juga Koordinator Divisi Organisasi AJI Pekanbaru.

Sementara itu, Direktur Ekskutif Scale Up, Ahmad Zazali menambahkan, diskusi ini digagas untuk membuka wacana para penggiat Civil Society Organization (CSO), akademisi dan penegak hukum mengenai konflik dan akar permasalahannya.

‘’Ini untuk memetakan konflik-konflik yang terjadi, terutama mengawal dan mencarikan solusinya,’’ papar Ahmad Zazali, Kamis (9/8).

Menurut Ahmad Zazali, akar masalah munculnya konflik sumber daya alam dapat dipetakan karena beberapa faktor.

Pertama, tumpang-tindih kebijakan pemerintah. Kedua, kegagalan pengaturan tata ruang, ketiga, ekspansi penguasaan lahan kawasan hutan.

Dan, keempat, tidak efektifnya program pembangunan ekonomi berbasis  masyarakat.

Ditambahkan Ahmad Zazali, kegiatan dilaksanakan dalam bentuk dialog kebijakan dalam bingkai diskusi.

‘’Tujuannya lebih kepada pengarustamaan konflik sumber daya alam berbasis akar masalah dan sulusi,’’ imbuh pria yang saat ini menjabat anggota Dewan Kehutanan Nasional (DKN) ini.(yls)