Zuraida Mendadak Sakit Tenggorokan

Pekanbaru | Rabu, 10 Juli 2013 - 09:15 WIB

Zuraida Mendadak Sakit Tenggorokan
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru melakukan hearing dengan Kadisdik Zulfadil dan beberapa kepala sekolah di gedung DPRD, Selasa (9/7/2013). Foto: defizal/riau pos

Laporan Agustiar, Pekanbaru agustiar@riaupos.co

Kepala SMAN 2 Pekanbaru Zuraida, mendadak sakit tenggorokan ketika hendak diwawancarai wartawan terkait dugaan jual beli kuota jalur tempatan PPDB online di sekolah yang dipimpinnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hearing yang digelar Komisi III DPRD Kota Pekanbaru dipimpin Muhammad Fadri AR dan juga anggota DPRD lainnya, Ade Hartati, Diana Razak, Darnil, Dadang Antoni, dan Aprizal DS.

Hearing ini mengundang Kepala Dinas Pendidikan Zulfadil, beberapa kepala sekolah tingkat SMA dan juga SMP, termasuk Zuraida, Selasa (9/7) di ruang Komisi.

Hearing belum lagi selesai, Zuraida tampak buru-buru keluar ruangan dan minta izin kepada DPRD dan Kadis. Karena wartawan di DPRD ingin mendapatkan keterangannya mengenai dugaan jual kuota tempatan Rp5juta sampai Rp10 juta yang laporannya sudah masuk ke Komisi III itu benar atau tidak, maka keluarnya Zuraida pun diburu para awak media.

Namun sayang, Zuraida tidak memberikan keterangan mengenai hal ini. Dia lebih memilih tutup mulut dan mendadak mengaku sakit tenggorokan dan meninggalkan wartawan.

‘’Saya lagi sakit tenggorokan, maaf ya,’’ sebut Zuraida dengan nada parau kepada wartawan yang terus mengejarnya sampai menaiki mobilnya dan meninggalkan Gedung DPRD Kota.

Sementara itu Kadisdik yang mendapat laporan tingkah Zuraida, sangat menyayangkannya. ‘’Saya sangat tidak setuju dengan sikap seperti itu. Seharusnya dia sampaikan saja kepada wartawan kondisi sebenarnya seperti apa prosesnya,’’ sebut Zulfadil usai hearing.

Mengenai Zuraida keluar lebih dahulu, dijelaskan Kadis, Kepala SMAN 2 Pekanbaru telah meminta izin mengikuti rapat kurikulum 2013.

‘’Pemaparan Kasek dalam diskusi sudah jelas, dan dia sudah minta izin untuk keluar lebih dahulu,’’ ungkap Zulfadil.

Dalam hearing bersama Komisi III, Kasek SMAN 2 dengan tegas menjelaskan terkait PPDB online, begitu juga beberapa Kasek yang diundang untuk hadir hearing. Zuraida membantah semua tudingan miring itu, dan dihadapan forum dia menagih bukti autentik jika ada praktik jual beli kuota tempatan.

‘’Saya minta bukti autentik yang menjelaskan adanya jual beli kuota tempatan yang dilakukan sekolah. Kalau memang ada, kapan waktunya, siapa orang yang menerima. Perlu pembuktian yang jelas terhadap tudingan jual beli kuota tempatan di SMAN 2 Pekanbaru,’’ kata Zuraida dihadapan forum hearing.

Namun demikian, Ketua Komisi III DPRD Kota Muhammad Fadri AR, mempertanyakan keterlibatan komite sekolah aktif dalam pelaksanaan PPDB online. ‘’Mengapa komite aktif dalam PPDB online,’’ Tanya Fadri.

Dikatakan Zuraida, komite sekolah tidak aktif dalam pelaksanaan PPDB. ‘’Mereka hanya melakukan klarifikasi tudingan adanya jual beli kuota tempatan,’’ jelasnya.

Kepada wartawan, Fadri menyikapi hal ini dengan mengatakan, diduga Zuraida yang sekolahnya beberapa waktu terakhir menjadi sorotan, menjadi takut kepada wartawan.

‘’Saya lihat begitu, ada rasa ketakutan, mungkin untuk berbicara dengan media,’’ sebut Fadri.

Fadri mengatakan, dalam hearing tersebut memang telah diterangkan Kepala Disdik dan Kepala SMAN 2, bahwa orangtua atas nama Yusuf Siregar tidak mendaftarkan anak kandungnya ke SMAN 2, melainkan warga di luar domisili di lingkungan SMAN 2.

‘’Sekarang tindak lanjut dari yang melapor tidak ada. Maka kita anggap ini sudah selesai. Tak mungkin kita perpanjang lagi karena yang menyatakan sudah tidak ada masalah,’’ tutupnya.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook