Pedagang Pasar Limapuluh Mengeluh, WC Tak Berfungsi

Pekanbaru | Rabu, 10 Juli 2013 - 09:09 WIB

Laporan LISMAR  SUMIRAT, Pekanbaru lismar_sumirat@riaupos.co

Sejak sebulan terakhir, WC Pasar Limapuluh, Jalan Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Limapuluh tidak bisa dipergunakan secara normal oleh ratusan pedagang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi tersebut juga dikeluhkan para pengunjung pasar yang hendak berbelanja di pasar tradisional ini.

Syafwardi (38) salah seorang pedagang yang ditemui Riau Pos, Selasa (9/7) mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

‘’Yang paling parah dua minggu belakangan ini, kami sangat kesulitan untuk mendapatkan air. Sehingga apabila ingin mengggunakan WC, maka kami terpaksa harus menahan,’’ tutur pedagang pecah belah yang berjualan tidak jauh dari WC tersebut.

Dia menambahkan, setiap pedagang juga dipungut bayaran sebanyak Rp30 ribu perbulan untuk biaya penggunaan MCK.

 ‘’Sudah bayar pun kami masih tidak bisa menggunakan, bahkan pernah hampir dua hari tak ada air sama sekali,’’ tuturnya.

‘’Seharusnya kalau sudah dipungut retribusi, jangan ada lagi pungutan penggunaan WC, ini uang dipungut, WC tak bisa digunakan,’’ kesalnya.

Ida (55) juga mengeluhkan kondisi yang sama. ‘’Kalau berjualan pecal dan lontong ini kan, kita memerlukan air bersih untuk mencuci piring, tapi airnya malah susah didapat,’’ keluhnya.

‘’Kemudian, pelanggan kami yang ingin membuang air kecil atau besar juga kesulitan karena tidak ada air,’’ tambah Ida.

Dari pengamatan Riau Pos, MCK Pasar Limapuluh dibagi dua ruangan untuk pria dan wanita. Namun yang bisa digunakan hanya satu ruangan dengan tiga ruang WC dan satu kamar mandi.

Sedangkan ruangan lainnya sudah seperti gudang tempat penyimpanan kardus bekas.

Namun, kondisinya sangat tidak layak. Pasalnya air di bak WC tersebut sama sekali tidak mengalir. Selain itu, kondisinya juga sangat kotor.

Pedagang yang ingin menggunakan WC terpaksa harus mengambil air dari bak mandi, kemudian dipindahkan ke dalam ember.

Kondisi ini tentu membuat antrean di waktu-waktu tertentu. Menurut Ali, penjaga MCK Pasar Limapuluh, kekurangan air tersebut karena air diperebutkan antara kebutuhan MCK dengan pedagang ikan dan daging.(*4/lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook