Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co
Pendidikan gratis 12 tahun di Pekanbaru sampai tahun 2013 belum terealisasi. Bahkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Prof DR Zulfadil sendiri pun merasa sangat pesimis pendidikan gratis 12 tahun seperti dicanangkan Kementerian Pendidikan itu bisa terwujud.
‘’Bahkan sampai 2014 progran pendidikan gratis 12 tahun belum tentu terealisasi. Kita dari dinas pendidikan tentu berharap bisa terealisasi secepatnya, itu memang perlu adanya komitmen politik dengan anggaran,” ujar Zulfadil kepada Riau Pos akhir pekan lalu.
Keterbatasan anggaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru salah satu kendala tidak mampunya pemerintah merealisasikan program pendidikan gratis 12 tahun tersebut.
Ditambahkan Zulfadil anggaran yang direalisasikan untuk pendidikan yang sebesar Rp675 miliar dinilai masih belum cukup untuk merealisasikan program pendidikan gratis 12 tahun di Pekanbaru. Karena anggaran yang dialokasikan tersebut 60 persennya dialokasikan untuk gaji pegawai.
‘’Anggaran itu 60 persennya digunakan untuk gaji pegawai, sehingga tak mungkin untuk dianggarakan program pendidikan gratis. Pendidikan gratis itu memang perlu dukungan dana besar, masalahnya dana Pemko tidak kuat untuk program pendidikan gratis,” terangnya.
Sementara dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terus digelontorkan pemerintah sendiri masih untuk di tingkat SMP, sedangkan tingkat SMA belum mendapatkan dana BOS tersebut.
Namun program itu jika didukung dengan dana, maka program gratis pendidikan 12 tahun akan berjalan tak hanya untuk mengurus biaya pendidikan, mungkin juga dana seragam sekolah yang sejatinya ditanggung wali murid.
‘’Kita berharap kedepan dana pendidikan Pemko kuat untuk program pendidikan gratis 12 tahun, sehingga program ini bisa terealisasi di Pekanbaru,’’ imbuhnya.
Tahun 2013 pemerintah, pusat merintis program gratis 12 tahun, yang diharapkan bisa diikuti se-Indonesia dan dapat tuntas pada 2025 mendatang.(lim)