Bus SAUM Tetap Disubsidi

Pekanbaru | Jumat, 10 Mei 2013 - 07:39 WIB

PEKANBARU (RP) - Pemindahan pengelolaan Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) Trans Metro Kota Pekanbaru dari Pemerintah Kota Pekanbaru kepada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan tidak akan langsung melakukan penghapusan subsidi.

Untuk tahap awal, khususnya dalam tiga sampai empat tahun ke depan, PD Pembangunan akan tetap memberlakukan subsidi terhadap masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi bus SAUM tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Direktur PD Pembangunan Kota Pekanbaru H Heri Susanto SH MH kepada Riau Pos kemarin. Dia mengatakan, berdasarkan hasil hitung-hitungan yang sudah dilakukan oleh PD Pembangunan, Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan masing-masing harga tiket, maka perorangnya dikenakan Rp6.000 khusus untuk umum.

‘’Nanti dari Rp6.000 ini akan disubsidi sebesar Rp2.000, sehingga untuk umum itu hanya dikenakan sebesar Rp4.000. Khusus untuk anak sekolah mulai dari SD sampai tingkat SMA atau sederajat akan diberi subsidi sebesar Rp2.500,’’ terangnya.

Menurut Heri Susanto, penghapusan subsidi baru akan dilaksanakan apabila jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan bus SAUM Trans Metro sudah mencapai 60-70 persen.

‘’Pemberian subsidi terhadap angkutan umum massal itu tidak saja diterapkan di Pekanbaru, tetapi di seluruh dunia masih memberlakukan subsidi. Seperti Cina dan juga Spanyol yang negaranya cukup besar di Eropa sampai hari ini mereka masih memberikan subdisi,’’ ungkapnya.

Ketika ditanya bagaimana PD Pembangunan bisa menjamin bisa untuk menghapuskan subsidi, sementara di kota-kota besar di dunia masih di subsidi? Heri Susanto mengatakan, subsidi tersebut baru akan bisa dihapuskan ketika jumlah penumpangnya sudah terpenuhi.

‘’Kita akan hitung batas minimum dan batas maksimumnya. Jika batas minimumnya 35 persen, maka ini masih harus disubsidi. Tapi ketika batasnya sudah sampai 60 persen sebagaimana yang sudah kita tetapkan, maka kita hitung pendapatan dengan jumlah operasional, jika sudah terpenuhi, kita tidak perlu lagi untuk mensubsidi. Inilah yang sudah diterapkan Kota Palembang sekarang,’’ ujarnya.

Mengapa Palembang bisa untuk menghapuskan subsidi tanya Heri Susanto, karena Palembang sudah berhasil untuk menaikan jumlah penumpang yang akan menggunakan SAUM.

Beda halnya dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, Jambi, Yokyakarta dan Solo, semuanya masih memberlakukan subsidi. Ini diberlakukan karena jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan massal masih belum terpenuhi.

‘’Kita sangat yakin dengan jumlah penduduk di Pekanbaru yang ada sekarang dan tingginya animo masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, kita sangat yakin subsidinya akan bisa terhapuskan dalam empat tahun kedepan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh salah satu LSM dari Australia, mereka mengatakan jumlah penumpang di pekanbaru ini sangat luar biasa, dalam satu hari melebihi dari 50 orang. Kita tidak terlalu berharap sampai disitu, tapi kita yakin penumpang yang akan menggunakan bus SAUM itu akan banyak,’’ katanya.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook