PEKANBARU(RP) - Sejumlah kabel hanger dan lengkungan pada bagian baja Jembatan Siak III direkomendasikan untuk diperbaiki. Namun belum diputuskan solusi perbaikannya seperti apa.
Rekomendasi ini diberikan oleh Tim bentukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI yang melibatkan tenaga ahli dari tiga perguruan tinggi di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) dan ITB, maupun tim bentukan Dinas PU Riau yang terdiri dari Universitas Riau, Universitas Islam Riau, dan LPJK Riau.
“Jadi pekan depan akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas lebih lanjut solusi model perbaikannya,” sebut Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Jasa Konstruksi Prof Dr H Sugeng Wiyono ST MMT menjawab Riau Pos, Senin (9/4) usai menghadiri coffee morning dan diskusi dengan pimpinan media massa di Kadin Riau.
Sugeng Wiyono menjelaskan, dari hasil pengujian yang dilakukan tim bentukan Kemen PU RI diperoleh hasil sejumlah kabel hanger jembatan Siak III memiliki frekuensi yang tinggi akibat tarikan lengkungan baja jembatan Siak III.
“Dan ini hasil pengujian dengan menggunakan alat khusus yang dimiliki UI,” bebernya.
Sedikitnya, tambah Sugeng, ada empat buah kabel hanger Jembatan Siak III yang memiliki frekuensi tinggi. Semula, akan dilakukan pengujian. Dia menyarankan untuk memastikan aman, sebaiknya dilakukan pengujian dengan 16 unit truk dengan muatan 20 ton. Namun akhirnya batal.
Tim sepakat tidak akan melakukan pengujian terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan dan kondisi jembatan dalam keadaan 100 persen.
LPJK Riau dan dia sendiri, lebih menyarankan agar untuk sementara waktu hingga dilakukan perbaikan, Jembatan Siak III ditutup. Sehingga masyarakat tidak merasa cemas dan was-was.
“Kalau soal biaya bisa dicari yang penting soal keamanan yang harus diutamakan,” tegasnya.
Sugeng meminta agar perbaikan hanger dan lengkungan Jembatan Siak III tidak mengulur waktu lama. Bahkan Sugeng menyarankan kalau bagian jembatan siak III yang cacat dibongkar.
Karena dengan kondisi sekarang ini, Jembatan Siak III belum aman dilalui dan membuat masyarakat tetap merasa cemas. Begitu juga dengan daya tahannya berkurang. Namun Sugeng belum bisa mengukur berapa umur ketahanan jembatan Siak III bila tetap dengan kondisi sekarang ini.(dac)