PENAMBAHAN KASUS HARIAN DI RIAU TEMBUS 200-AN

Siapkan Strategi Khusus Antisipasi Lonjakan Kasus

Pekanbaru | Kamis, 10 Februari 2022 - 09:22 WIB

Siapkan Strategi Khusus Antisipasi Lonjakan Kasus
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal berfoto dengan salah seorang peserta vaksinasi anak di Kantor LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (9/2/2022). (HUMAS POLDA RIAU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KAPOLRI Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran Polri untuk menyiapkan strategi khusus dalam mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19. Permintaan itu disampaikan langsung Kapolri kepada jajaran dalam sambungan virtual yang diikuti Kapolda se-Indonesia, Rabu (9/2).  Saat itu, Sigit menekankan antisipasi menghadapi lonjakan pertumbuhan Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.

"Sehingga tentunya kita harus melakukan langkah-langkah sebagai upaya menghadapi varian Omicron. Salah satunya yang paling prioritas adalah bagaimana kita melakukan akselerasi vaksinasi," kata Sigit.


Strategi pertama yang harus dioptimalkan, kata Sigit, adalah terus melakukan akselerasi percepatan vaksinasi. Khususnya, bagi kelompok lanjut usia (lansia). Serta masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua namun telah memasuki atau melewati enam bulan, untuk segera mendapatkan suntikan booster atau dosis ketiga.

"Dan tentunya dalam kesempatan ini saya kembali mengingatkan dengan meningkatnya varian Omicron tentunya yang harus kita lakukan kemudian strategi-strategi. Sehingga kita bisa melakukan vaksinasi di wilayah terjauh. Dan tentunya ini perlu adanya kerjasama, strategi khusus," ujar mantan Kapolda Banten ini.

Selanjutnya strategi kedua, dikatakan Sigit, adalah terus mengingatkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.

"Karena hal itu salah satunya yang paling utama memakai masker," ucap eks Kabareskrim Polri itu.

Menurut Sigit, terjadinya transmisi penularan kerap diakibatkan lantaran ketidakdisiplinan dalam penggunaan masker.

Hal itu penting, sambung Sigit, lantaran varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat walaupun tingkat fatalitas lebih rendah dibandingkan varian Delta.

"Namun demikian manakala kemudian ini menular kemudian masuk kepada usia-usia rentan apalagi belum vaksin dan komorbid ini juga tetap menimbulkan fatalitas. Karena itu, mari kita saling mengingatkan untuk tetap pakai masker. Bila perlu pakai masker double utamanya di tempat yang ada aktivitas kerumunan. Ini untuk menjaga agar masyarakat semua bisa terhindar dari penularan," papar Sigit.

Dan strategi yang terakhir, menurut Sigit adalah sinergisitas dan soliditas antara Pemerintah Pusat, TNI-Polri, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat untuk terus bekerja sama dan bahu-membahu dalam rangka penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19. Sigit berharap, seluruh pihak terkait yang berada di lini terdepan, untuk tidak lelah mengingatkan kepada masyarakat khususnya yang belum mendapatkan vaksin untuk segera melakukan vaksinasi. Hal itu guna meningkatkan imunitas bagi varian virus Covid-19.

Sementara itu, di Riau, Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar vaksinasi massal di Gedung LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Sebelum pelaksanaan vaksin, Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal beserta jajaran sempat mengikuti arahan Kapolri secara virtual. Kapolda mengungkapkan, langkah Polri ini membantu pemerintah daerah untuk penyelenggaraan vaksinasi sebagai tugas Polisi sebagai pelayanan mengayomi dan pelindung masyarakat. Guna mengapresiasi masyarakat yang mau di vaksin, pihaknya turut menyediakan bingkisan dan diserahkan kepada peserta vaksin.

"Kegiatan ini untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan herd immunity bagi masyarakat Riau. Sedangkan, pemberian bingkisan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat karena telah mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19," jelas Kapolda.

Kegiatan Vaksinasi di Kantor LAM Riau ini menyediakan 1.500 dosis vaksin. Dengan rincian, Sinovac 573  Dosis, Pfizer 1667 Dosis dan jenis Astra Zeneca 140 Dosis. Kapolda mengatakan, pihaknya pada kegiatan ini melibatkan 40 orang tenaga kesehatan yang dibagi menjadi 8 tim. Rinciannya, dari Biddokes Polda 4 tim, RS. Bhayangkara, RS Awalbros, RS Aulia dan Zainab masing-masing 1 tim.

"Untuk sasaran vaksinansi kita hari ini masyarakat, lansia hingga pelajar," tutup Kapolda.

Kasus Positif Covid-19 di Riau Bertambah 220 Orang

Pasien positif Covid-19 di Riau per Rabu (9/2) bertambah 220 orang. Penambahan itu tercatat terus naik dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, total orang yang terpapar Covid-19 di Riau mencapai 129.705 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 59 orang. Sehingga total 124.587 orang yang sembuh," katanya.

Untuk kabar dukanya, terdapat  satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.126 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 60 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 932 orang.

"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 992 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 1.279 orang dan yang isolasi di rumah sakit 46 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 154.155 meninggal dunia 522 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.

Masrul juga menekankan pentingnya percepatan vaksinasi untuk kalangan siswa dan guru. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Vaksinasi di masing-masing sekolah ditingkatkan. Para guru harus booster, vaksin itu kan untuk penguatan," ‎ ujar mantan Plt Bupati Rokan Hulu ini.

Masrul menegaskan, pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan saat ini masih bersyarat. Artinya jika ada siswa atau guru yang dinyatakan positif, maka sekolah tersebut harus menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar.

"Pembelajaran tatap muka ini bersyarakat, kalau ditemukan ada yang positif, maka aktivitas belajar harus dihentikan sementara," ‎katanya.(ted)

Laporan AFIAT ANANDA dan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook