Bau Pabrik Karet Terus Dikeluhkan

Pekanbaru | Senin, 10 Februari 2014 - 10:55 WIB

Bau Pabrik Karet Terus Dikeluhkan
Salah satu pabrik karet yang berada di pinggir Sungai Siak, Jalan Yos Sudarso. Pengusaha pabrik karet diberikan waktu tiga tahun untuk pindah dari lokasi yang kini dipenuhi pemukiman penduduk, Ahad (9/2/2014). Foto: defizal/riau pos

KOTA (RIAUPOS.CO) - Sejumlah warga di lingkungan perusahaan pabrik karet di Jalan Taskurun mengeluh dengan pencemaran udara hasil pabrik karet yang berada di tengah kota tersebut. Bau karet yang menyengat terasa oleh warga yang berada di lingkungan pabrik.

“Baunya sangat menyengat, ini sangat menganggu kami dalam beraktivitas,” sebut Ramli kepada Riau Pos, Ahad (9/2).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Ramli, seharusnya pabrik ini berada di kawasan industri yang disediakan oleh pemerintah. “Wacana pemindahan pabrik karet ini sangat disambut baik oleh kami sebagai warga sekitar yang merasakan langsung bagaimana dampak buruknya,” tambah Ramli.

Hal yang sama dituturkan warga lainnya, Malik. Ia mengatakan, pabrik karet tersebut selain mengeluarkan bau tidak sedap yang menyesakkan dada mereka itu juga mengganggu dengan keberadaan angkutannya yang tergolong mobil dan truk besar di jalan kecil.

“Bau menyengat hasil pabrik karet ini bahkan mencapai radius 1 kilometer, apalagi saat diangkut baunya sangat busuk, ini sudah berlangsung lama,” sebutnya.

“Pabrik tersebut memang sudah tidak layak lagi berada di tengah kota. Secepatnya harus direlokasi ke kawasan industri, kami berharap pemerintah cepat memindahkan pabrik karet ini,” ujarnya menambahkan.

Sekretaris Komisi II DPRD Pekanbaru Syamsul Bahri SSos juga menilai keberadaan dua pabrik karet di Kota Pekanbaru sudah tidak layak lokasinya. Apalagi di sekeliling pabrik karet sudah dipenuhi pemukiman masyarakat.

Selain itu, berdasarkan sisi Amdal, keberadaan kedua pabrik karet dinilai sudah tidak layak.  “Karena dari sisi amdal (analisa dampak lingkungan, red) sudah tidak layak. Dan saya menilai (kedua pabrik karet, red) telah mencemari udara karena dampak limbahnya tersebut,” ucap Syamsul Bahri.

Ia juga menambahkan, keberadaan pabrik karet tersebut juga telah mengganggu. “Sudah menggangu dan mencemari lingkungan di sekitarnya. Memang sudah seharusnya pabrik karet itu dipindahkan,” tegasnya.(h/l)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook