Laporan ADRIAN EKO, Pekanbaru
Penduduk Kota Pekanbaru yang kurang mampu atau miskin pada 2014 3,1 persen. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan 2013 yang tercatat 4,7 persen.
Pemko masih mengupayakan angka tersebut semakin menurun. Untuk melaksanakan itu, Pemko dengan SK Wali Kota Pekanbaru membentuk Tim Pengentasan Kemiskinan (Pentaskin).
Tim ini bertugas untuk mengkaji dan mengelola semua program pengentasan kemiskinan yang ada di Pekanbaru.
Tugasnya tidak hanya itu, mereka juga akan mendata secara rill jumlah masyarakat miskin yang ada di Kota Bertuah ini.
‘’Data dari BPS itu kita sudah turun, tapi penerima raskin dan raskinda masih tinggi. Makanya tim ini dibentuk untuk dapat melihat data secara rill. Januari ini sudah ada gambarannya. Tim Pentaskin ini juga dibentuk untuk memberikan masukan apa yang bisa dilaksanakan untuk pengentasan tersebut,’’ kata Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi kepada Riau Pos, Kamis (9/1).
Dijelaskan Ayat, persoalan pengentasan kemiskinan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, swasta juga memiliki peran yang sama sehingga bisa sinergis. Untuk itu, semua pihak digandeng dalam komunitas belajar perkotaan yang terdiri dari berbagai elemen.
‘’Dengan komunitas ini akan didapatkan informasi dan program yang tepat untuk mengurangi angka kemiskinan di Pekanbaru,’’ katanya.
Tidak hanya itu, langkah pembentukan tim ini juga akan menjadi ujung tombak pemberian program kepada masyarakat.
Dengan begitu, seluruh satker dan swasta yang memiliki komitmen untuk mengentaskan kemiskinan dilakukan sesuai rekom dan fasilitasi tim. Namun tim juga bisa melaksanakan aksi nyata untuk kondisi ini.
‘’Semua kita tampung dan jika memang ada idebaik jelas kita pertimbangkan. Dulu sempat vakum, namun sekarang kita hidupkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ jelasnya.(eca)