PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Dalam mendukung konsep Presiden Joko Widodo tentang pembangunan kelistrikan 30.000 Mega Watt (MW) di Indonesia, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah melakukan percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x100 MW di Tenayan Raya.
Untuk tahap awal, yakni pada Maret 2016, PLTU Tenayan Raya berkapasitas 1x100 MW sudah mulai beroperasi. Sedangkan 1x100 MW lagi akan terus diupayakan percepatan pembangunannya.
Demikian diungkapkan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru Ir Dedi Gusriadi MT saat membuka secara resmi sosialisasi Ketenagalistrikan Kota Pekanbaru 2015 di Aula Kantor Wali Kota Pekanbaru, Selasa (8/12).
Dedi memaparkan, jika PLTU Tenayan Raya berkapasitas 2x100 MW beroperasi, di masa depan, Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru akan terhindar dari pemadaman bergilir. ‘’Juga dapat mengurangi ketergantungan kelistrikan dari Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara,’’jelasnya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas kelistrikan di Kota Pekanbaru, Pemko telah bekerjasama dengan pihak swasta dan PLN tentang memanfaatan sampah menjadi energi listrik. Listrik ini akan berkapasitas 12 hingga 15 MW di Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai.’’Program ini sudah berjalan selama enam bulan,’’ungkapnya.
Asisten II meminta kepada para peserta sosialisai yang diikuti 100 orang dari berbagai perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan agar dapat mengikuti acara sampai selesai.
‘’Pemaparan yang disampaikan oleh pemakalah berkaitan erat dengan perusahaan sehingga tidak terjadi lagi kesalahan di lapangan. Sosialisasi ketenagalistrikan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang kelistrikan agar dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan,’’ paparnya.(adv/a/yaq)