Tabrak Tiang, Dua Pelajar Tewas

Pekanbaru | Sabtu, 09 November 2013 - 10:52 WIB

PEKANBARU  (RP) - Kecelakaan maut yang memakan korban jiwa kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korbannya dua orang pelajar SMPN 11 Pekanbaru.

Masing-masing korbannya bernama Beni S (15) dan Jonathan M (15), keduanya merupakan warga Jalan Danau Toba, Kulim, Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kecelakaan di Jalan Hang Jebat tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. Menurut keterangan salah seorang saksi mata Midarsi (37), sepeda motor yang dikendarai Beni jenis Yamaha Mio BM 3253 KS berboncengan dengan Jonathan.

Ketika melintas di Jalan Hang Jebat, kendaraan korban bersenggolan dengan kendaraan temannya Riki Novriansyah (14) yang melaju dari arah bersamaan dari Utara ke Selatan.

‘’Sudah sejak Simpang Jalan Hang Jebat-Hang Tuah mereka bawa motornya kencang,’’ jelas Midarsi yang sebelum kejadian berkendara tepat di belakang korban.

Diduga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya, kemudian korban menabrak tiang telepon yang ada di pinggir jalan, sehingga menyebapkan keduanya mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal di tempat. Sedangkan Riki hanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh.

Beberapa rekan korban yang baru pulang sekolah, sempat tidak percaya bahwa rekannya telah tiada. Pasalnya, bebara waktu sebelum itu mereka masih saling berbincang di sekolah.

Suasana haru sempat pecah ketika salah seorang orangtua korban mendatangi lokasi dan melihat anaknya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Salah seorang guru SMPN 11, Delfis, yang juga mendatangi lokasi mengatakan, kedua korban baru saja mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah. Karena hari Jumat, maka para siswa dipulangkan lebih awal.

‘’Rumah mereka di daerah kulim, entah kenapa waktu pulang sekolah kok arah mereka ke sini,’’ paparnya.

Peristiwa yang terjadi pada saat jam pulang sekolah tersebut, sempat membuat arus lalu lintas macet karena banyaknya warga yang ingin menonton.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol M Mustofa saat dikonfirmasi melalui Kanit Laka AKP Jusli, mengatakan kecelakaan tersebut diduga kerena kelalaian korban yang berkendara dengan kecepatan tinggi.

‘’Kedua korban tewas di lokasi kejadian setelah sebelumnya menabrak tiang telepon, kini jenazahnya dibawa ke RSUD Arifin Achmad untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga,’’ jelas Kanit.

Menanggapi peristiwa tersebut, di tempat terpisah Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol R Adang Ginanjar mengatakan, pihaknya akan kembali menggalakkan razia bagi pelajar di bawah umur yang membawa kendaraan ke sekolah.

‘’Dalam waktu dekat kita kembali akan merazia pelajar yang membawa motor, jika tertangkap maka motornya akan ditahan. Sementara bagi pelajar yang sudah miliki SIM, namun tidak melengkapi surat kendaraannya, maka SIM-nya akan kita lubangi,’’ tegas Kapolres.

Kapolres juga mengimbau, kepada orang tua untuk tidak memberikan kendaraan bagi anaknya yang masih belum cukup umur. Karena dari beberapa kasus kecelakaan yang terjadi, kebanyakan korbannya adalah pelajar yang masih di bawah umur.

‘’Kalau memang sayang anaknya, jangan diberikan motor. Lebih baik diantarkan ke sekolah atau diarahkan untuk memakai kendaraan umum, agar tidak terjadi kasus kecelakaan yang mekakan korban jiwa lagi,’’ tutup Kapolres.(*5)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook