Keterlambatan Lelang Menunggu Laporan dari Sekolah

Pekanbaru | Jumat, 09 November 2012 - 09:37 WIB

PEKANBARU (RP) - Berkembangnya issu yang menyebutkan adanya upaya dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk sengaja memperlambat proses pelaksanaan lelang pengadaan komputer dengan maksud untuk memenangkan seseorang langsung ditepis.

Kepala Bidang Pengembangan Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal yang didampingi Kasi Pengembangan Sekolah Menengah Muzailis kepada Riau Pos, Kamis (8/11) menyebutkan, keterlambatan proses lelang itu murni dikarenakan oleh beberapa faktor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Faktor pertama, pengesahan APBD Murni 2012 yang sempat molor sampai Juni 2012. Belum lagi pada saat itu tengah terjadi masa transisi pimpinan di Pemko Pekanbaru. Akibat dari imbas itu semua katanya, Disdik baru memberitahukan kepada sekolah bahwa ada pengadaan komputer Agustus.

‘’Pekan pertama Agustus yang lalu baru kita beritahukan kepada masing-masing sekolah bahwa ada paket pengadaan komputer. Kemudian kita minta kepada pihak sekolah untuk mempersiapkan speknya,’’ ungkapnya.

Untuk mengumpulkan semua data dari masing-masing sekolah ini lanjutnya, Disdik juga memerlukan waktu yang cukup lama. Data tersebut baru semuanya diserahkan oleh pihak sekolah pada awal-awal Oktober yang lalu.

Dari semua data yang diserahkan pihak sekolah itu katanya lagi, Disdik juga tidak bisa langsung memutuskan, akan tetapi perlu melakukan rapat bersama tim terlebih dahulu, spesifikasi seperti apa yang paling cocok untuk digunakan.

‘’Terakhir kita memutuskan spek yang kita tetapkan untuk pengadaan komputer yang jumlahnya sebanyak 174 unit itu minimal Core 2. Kemudian pada komputer juga terdapat software tentang pembelajaran. Untuk harganya kita menetapkan harga standar yang ada di pasaran,’’ paparnya.

Setelah semuanya disepakati kata Abdul Jamal lagi, barulah pada pertengahan Oktober lalu di serahkan ke bagian Lembaga Pengadaan Sistim Elektronik (PLSE) untuk dilakukan proses lelang.

Hanya saja katanya, dari LPSE sendiri juga tidak langsung menampilkan paket yang akan dilelang. Pihak LPSE masih melakukan verifikasi data kepada Dinas Pendidikan.

‘’Persoalan seperti inilah yang membuat proses lelangnya mengalami keterlambatan. Makanya proses lelangnya baru di tampilkan melelaui LPSE sejak 2 November yang lalu. Jadi tidak ada keinginan kita untuk sengaja memperlambat proses lelang ini dengan tujuan untuk memenangkan seseorang,’’ ujarnya.

Ketika ditanya sudah ada berapa rekanan yang memasukkan penawaran melalui LPSE tersebut, Abdul Jamal mengatakan, hal tersebut sudah tidak lagi menjadi kewenangan dari Disdik.

Karena semua itu sudah menjadi kewenangan dan hak dari LPSE. ‘’Berapa yang sudah memasukkan penawaran, dan siapa saja yang persyaratannya dinyatakan lengkap, itu LPSE yang mengetahuinya. Nanti kita hanya diberitahu oleh LPSE pemenangnya saja,’’ katanya.

Bukankah pada saat menganggarkan dana sebesar Rp2,1 miliar itu Dinas Pendidikan sudah menentukan spek seperti apa yang akan dipakai untuk komputer tersebut.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook