PEKANBARU (RP) - Ratusan mahasiswa Universitas Riau (Unri) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Rektorat, Selasa (8/10).
Dalam aksinya, massa menuntut transparansi Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang selama ini dinilai tidak melibatkan mahasiswa dalam penyusunan rumusannya.
Aksi yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB tersebut sempat menarik perhatian mahasiswa lain, sehingga semakin ramai mendatangi lokasi demonstrasi.
Menurut Kordinator Aksi Zulfa Hendri, menjadi sebuah keharusan Unri sebagai lembaga pendidikan tinggi memberikan informasi secara terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik.
‘’Untuk memberlakukan UKT tahun angkatan 2013, mahasiswa tidak pernah diajak duduk bersama menghitung besarannya yang berkeadilan bagi anak bangsa demi kuliah mereka,’’ jelas Zulfa.
Maka dari itu, dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut agar pihak universitas memberikan data dan dokumen anggaran Unri tahun 2013, memberikan data dan dokumen informasi secara terbuka mengenai rician anggaran UKT per mahasiswa angkatan 2013, mengalokasikan minimal 20 persen dari total mahasiswa baru untuk golongan 1, 20 persen untuk golongan 2, 10 persen untuk golongan 3 dan 4.
‘’Kami juga meminta pihak universitas melaksanakan proses penentuan golongan UKT secara transparan dan bersahabat sesuai kemampuan mahasiswa dan orangtua yang membiayainya,’’ papar Zulfa Hendri.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga meminta pihak pimpinan universitas untuk menandatangai pernyataan sikap dan tuntutan mahasiswa tersebut.
Namun dalam aksi itu, Rektor Unri Prof Ashaluddin Jalil sedang tidak berada di tempat, sehingga diwakili Pembantu Rektor (PR) II Dr Yanuar MSc.
Dalam tanggapannya, Yanuar belum bisa memenuhi tuntutan mahasiswa karena hal tersebut tidak dapat diputuskan sendiri.
‘’Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, namun aspirasi mahasiswa ini tetap kami terima. Dalam waktu dekat kami akan mengundang beberapa perwakilan mahasiswa untuk membahas persoalan tersebut,’’ papar Yanwar.
Dalam aksi yang berjalan selama satu setengan jam tersebut, sempat terjadi perseteruan antara pihak keamanan dan mahasiswa saat beberapa pendemo mencoba masuk ke ruangan rektorat untuk men-swiping para pimpinan.(*5)