Laporan Joko Susilo, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co
Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga cabai merah melambung sampai Rp44 ribu per kilogram. Sedangkan harga normalnya bekisar Rp20 ribu per kilo.
Di tingkat distributor tidak terjadi kendala, namun prediksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, kenaikan cabai yang signifikan tersebut ulah pedagang yang memanfaatkan momen jelang Idul Adha tahun ini.
Hal ini dibenarkan oleh Sukri (45), salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Selasa (8/10). ‘’Memang dari petaninya sudah naik karena menjelang Idul Adha,’’ katanya.
Ia memasok cabai dari Medan. Sudah lumrah harga cabai naik menjelang hari-hari besar di Pekanbaru. Karena cabai dipasok dari luar daerah. ‘’Sudah sepekan harga cabai naik, itu hal yang lumrah menjelang Idul Adha,’’ tambahnya.
Pasokan cabai sendiri mulai sedikit. Para petani di Medan sudah menaikkan harga. Belum diketahui pasokan cabai kembali normal serta harganya. ‘’Stok di sana mulai menipis, terpaksa harga dinaikkan, kami hanya pedagang tidak dapat mengawasi harga,’’katanya.
Di sisi lain, beberapa pedagang cabai di warung-warung yang ada di sekitaran Jalan Surabaya Pekanbaru, enggan mengambil risiko untuk menyediakan banyak cabai. Hal itu lantaran harga sejumlah jenis cabai terus bergerak naik.
‘’Saya hanya berani ambil dua kilogram (setiap jenis cabai). Jualan sepi soalnya,’’ ujar pedagang cabai, Sidik (36).
Ia menyebutkan harga cabai per kilogram kini terbilang mahal. Hal itu mengurangi minat masyarakat membeli cabai. Menurutnya, kenaikan harga terjadi selama sepekan terakhir.
Menurut Irma, seorang ibu rumah tangga, ‘’Sangat susah, apalagi rakyat kecil yang tidak punya penghasilan. Bagaimana makan kalau tidak pakai cabai ya hambarlah,’’ katanya.
Ia menambahkan, cabai adalah keperluan pokok keluarganya. ‘’Jika menggoreng ikan asin, enaknya pake cabailah,’’ katanya.
Lain halnya dengan Ely, seorang konsumen cabai. Ia tak terkejut jika harga cabai naik. ‘’Menjelang Idul Adha dan Idul Fitriselalu begitu, ya sekarang kita pandai-pandai menyiasatinya dengan mengurangi cabai untuk masak di rumah,’’ katanya.
Kenaikan harga capai tersebut dibenarkan Disperindag Pekanbaru. Menurut Kepala Seksi (Kasi) Meterologi Disperindag Pekanbaru Mega Miko, kenaikan harga cabai merah tersebut tidak disebabkan kendala distributor.
‘’Di tingkat distributor tidak ada masalah, untuk persediaan cabai juga masih mencukupi. Kita prediksi naiknya harga cabai karena mau Idul Adha, tetapi begitu tetap kita pantau perkembangan harga cabai termasuk Sembako lainnya,’’ ungkap Miko kepada Riau Pos, Selasa (8/10).
Di Pasar Senapelan, cabai merah asal Sumbar justru mengalami kelangkaan. Hampir semua pedagang tidak menjual cabai merah asal Sumbar. ‘’Kami tak ada jual cabai merah dari mudik (Sumbar). Karena harganya sangat tinggi, selain itu juga sedikit pasokannya,’’ tutur Yanti (34), Pedagang Pasar Senapelan.(*4/rnl)