KOTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Rabu (8/8). Rapat tersebut membahas sejumlah permasalahan atau isu yang terjadi menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1439 H.
Isu yang dibahas di antaranya, mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), ketersedian listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan pasokan elpiji 3 kilogram (kg). Juga mengenai pasokan barang keperluan masyarakat serta tempat-tempat pelaksanaan Salat Iduladha.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer MBS mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantipasi permasalahan tersebut. Hal ini agar Kota Bertuah tetap aman dan kondusif menjelang perayaan hari besar umat muslim.
“Kami memang fokus mengahadapi Hari Raya Iduladha. Ada beberapa hal kami bahas secara bersama,” ujar M Noer kepada Riau Pos usai pelaksanaan rapat.
Disampaikan Sekko, Hari Raya Iduladha jatuh pada 22 Agustus mendatang. Namun diperkirakan ada perubahan tergantung penglihatan terakhir dan sidang isbat. Mengingat informasi para jamaah haji akan melakukan wukuf tanggal 20 Agustus, sehingga hari raya jatuh pada 21 Agustus.
“Seandainya ada perubahan jadwal, kami sudah menyiapkan pelaksanaannya,” imbuh Sekko.
Selain itu dikatakan dia, dalam pelaksanaan Salat Iduladha telah dipersiapkan ratusan tempat baik di lapangan maupun masjid. Pihaknya juga meminta dilakukan pengawasan dan monitoring dari segi keamanan ketika masyarakat tengah melakukan ibadah salat.
“Ada ratusan tempat yang disiapkan untuk Salat Ied,” kata mantan Asisten I Bidang Pemerintah Setko Pekanbaru.
Lanjut M Noer, pihaknya juga membahas tentang pelaksanaan kurban. Di mana, pasokan hewan kurban untuk Pekanbaru tercukupi baik dari kerbau, sapi, kambing dan domba. Ditambahkan dia, pihaknya juga telah meminta Dinas Pertanian dan Perikanan melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban.
“Nanti akan ada surat kesehatan yang menerangkan hewan tersebut layak dikurbankan, begitu umur hewan kurban,” imbuhnya.
Kemudian, sambung Sekko, berdasarkan informasi yang diterimanya dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Pekanbaru dalam pelaksanaan kurban terdapat biaya retribusi, tiap hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp20.000 dan masyarakat diharapkan untuk membayarnya.
“Retribusi ini ditagih, ketika ada penertiban surat kesehatan hewan kurban. Masyarakat diminta membayarnya, karena kami menegakan aturan,” jelas mantan Kadisdukcapil Kota Pekanbaru ini.
Sementara itu mengenai ketersediaan BBM dan elpiji 3 kg, lanjut M Noer, pasokan untuk Kota Bertuah aman dan diharapkan tidak ada kelangkaan, setelah adanya jaminan dari Pertamina. Bahkan kata dia, guna mengantipasi terjadi kelangkaan Pertamina berencana akan menambah pasokannya.
“Untuk bahan pokok seperti beras, gula dan lainnya Bulog (Badan Urusan Logistik, red) juga menjamin ketersedian hingga beberapa bulan ke depan. Apabila terjadi lonjakan harga, Bulog juga bersedia akan melakukan operasi pasar murah,” jelasnya.
Pemko juga membahas mengenai pelaksanaan Hari Teknologi Nasional (Harteknas). Di mana Kota Pekanbaru akan menjadi tuan rumah dalam ajang iven tersebut. “Kami membahas HUT Riau. Kami akan menggelar apel upacara di kantor wali kota dan mengikuti apel di kantor gubernur,” tutup Sekko.(rir)