PEKANBARU (RP) - Bayi kembar siam anak pasangan Arman dan Martini yang dirawat di RSUD Arifin Achmad sejak Jumat (20/7) lalu, dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter Rabu (8/8) malam.
Ketua tim dokter penanganan bayi kembar RSUD dr Tubagus Odih SpBA yang secara terus-menerus menginformasikan kondisi bayi ke Riau Pos menyatakan bayi ini meninggal sekitar pukul 20.06 WIB malam tadi.
‘’Innalillahi wa Innalillahi rojiun, pasien kembar siam dinyatakan meninggal,’’ ujar dr Tubagus Odih SpBA malam tadi melaporkan kondisi terakhir bayi.
Sehari sebelumnya atau Selasa (7/8), kondisi bayi yang sempat stabil dan baru saja melewati CT Scan untuk mengetahui kondisi anatomi tubuh beberapa hari sebelumnya, tiba-tiba saja kembali menurun.
Kondisi itu tidak saja membatalkan rencana tim dokter penangana bayi kembar siam untuk mendalami anatomi jantung si bayi lebih lanjut, tapi juga membuat salah satu bayi, yang teridentifikasi sebagai Martini 1, harus menggunakan Mesin Ventilator sejak Rabu (8/8) sekitar pukul 4.00 WIB subuh hari.
Kondisi yang terus menerus menurun membuat tim dokter semakin intensif memantau keadaan bayi hingga siang.
Sebelumnya, pantauan Riau Pos terakhir di ruang Perinatologi, ruangan bayi ini dirawat, sekitar pukul 13.00 WIB alat bantu nafas berupa mesin ventilator masih aktif dipakai oleh bayi.
‘’Kondisi (bayi kembar siam, red) tak stabil,’’ jawab dr Odih singkat untuk menolak ketika wartawan meminta melihat langsung dari dalam ruangan steril itu.
Tepat pada pukul 19.10 WIB, kondisi bayi kembar yang diberi nama Bastian Ramadhan oleh kedua orang tuanya ini kembali menurun dan dinyatakan mengalami kondisi terparah sejak pertama kali dirawat.
‘’Kondisi pasien kritis, tubuh melemah dan kadar oksigen dalam darah dibawah 40 persen, kondisi ini sulit dan berat untuk distabilkan, mohon do’anya,’’ tulis dr Odih.(h)
