Pekanbaru (RIAUPOS.CO) - Riau Pos memberikan ruang khusus bagi fotografer maupun penggemar fotografi di seluruh Riau untuk mengekspresikan karya-karyanya. Kehadiran rubrik “Fotoku” yang sudah dibuka sejak beberapa waktu lalu, sebagai salah satu bukti.
Sejak rubrik ini dibuka, banyak karya yang diterima redaksi. Penanggung jawab rubrik harus mengurasi setiap karya yang masuk. Karya terbaik dibuat dalam rubrik tersebut. Ada pula hadiah yang diberikan kepada para pemenang tersebut.
Riau Pos juga membuka ruang yang lebih spesial bagi para fotografer tersebut. Fotografer yang telah juara dan mendapatkan hadiah atau yang mendaftar dengan persyaratan tertentu, akan berkesempatan menjepret langsung momentum penting melalui kegiatan yang diberi nama Fotoku on The Spot: Visit Forest di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), 12-13 Mei.
Setelah diumumkan sejak pekan lalu, akhirnya Riau Pos memilih 15 fotografer yang karya-karyanya lolos kurasi sehingga berhak mengikuti iven tersebut (lihat grafis). Semua ditanggung gratis. ’’Fotoku On The Spot kali ini berkat dukungan dan kerja sama TNTN. Makanya tema yang diangkat Visit Forest. Fotografer yang terpilih akan berkesempatan untuk menjepret semua objek maupun aktivitas di TNTN. Mulai dari menggembala gajah, menyaksikan proses manumbai, silat Pangean, susur sungai dan masih banyak lainnya,’’ ujar Furqon Elwe, redaktur pelaksana foto Riau Pos, sekaligus penjab rubrik “Fotoku”. Peserta akan berangkat bersama tim Fotoku On The Spot dari Pekanbaru Sabtu, pukul 09.00 WIB dan akan kembali ke Pekanbaru pada keesokan harinya. Foto terbaik dari jepretan selama di lokasi, kata Furqon, akan dimuat di rubrik “Fotoku” dan “Tour”.
Kepala TNTN, Supartono, menjelaskan, kegiatan ini memang sudah dirancang sejak awal bersama Riau Pos. Selain untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa TNTN tidak hanya dikenal dengan kekurangannya, tapi juga memiliki keunikan yang tak ada di tempat lain. ’’Semoga kegiatan ini bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat bahwa di TNTN itu masih banyak uniknya, jadi tempat wisata yang menarik. Kalau yang rusak sudahlah, kita perbaiki dengan berbagai kegiatan revitalisasi serta mengembangkan yang masih ada dengan baik,’’ ujar Supartono. (kun)