Kekuatan Gantungan Jembatan Tinggal 60 Persen, Kadis PU Akui Masih Layak

Pekanbaru | Selasa, 09 April 2013 - 08:40 WIB

Kekuatan Gantungan Jembatan Tinggal 60 Persen, Kadis PU Akui Masih Layak
Tidak Normal: besi penyangga lantai jembatan bergelombang.

PEKANBARU (RP) - Meski telah terungkap bahwa kekuatan hanger atau tali gantungan  jembatan Siak III hanya tinggal 60 persen, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau SF Hariyanto menyakinkan jembatan itu masih kokoh dan sangat layak dilalui kendaraan.  

 Dia memaparkan kekuatan 60 persen hanya berlaku untuk hanger 1 dan 19. Sementara belasan hanger lainnya dalam kondisi yang sempurna dalam menopang beban jembatan.  ‘’Kekuatan jembatan Siak III secara keseluruhan masih 95 persen. Kondisinya masih sangat layak, saya menggaransinya,’’ tuturnya di Kantor Gubernur, Senin (8/4).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum memastikan kondisi jembatan Siak III aman untuk dilalui dengan kekuatan masih 95 persen. Bahkan, tim dari Cina didatangkan untuk menganalisa kondisi jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muhazzah (nama resmi jembatan Siak III).

Penegasan itu disampaikan SF Hariyanto menanggapi berbagai informasi tentang kondisi jembatan yang diresmikan tahun 2011 lalu itu. Menurutnya, masyarakat tidak perlu cemas, karena secara keseluruhan jembatan masih mampu menopang hingga ratusan ton. Hal ini diketahui dari hasil evaluasi secara keseluruhan untuk kondisi jembatan tersebut. 

Kekuatan 60 persen hanya berlaku untuk hanger 1 dan 19. Sementara belasan hanger lainnya dalam kondisi yang sempurna dalam menopang beban jembatan. Informasi itu diperolehnya dari laporan Waskita selaku kontraktor pelaksana sarana infrastruktur tersebut. Bahkan, dia sudah memberikan teguran kepada BUMN tersebut untuk segera menyempurnakan akses transportasi masyarakat di kawasan Rumbai itu.

‘’Ini perlu saya luruskan agar tidak menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Logikanya, jika hanya dua hanger yang bermasalah, tidak mungkin secara keseluruhan dikatakan tidak maksimal. Sistem kerjanya seperti rangkaian yang antara satu dan lainnya saling menopang dan melengkapi,’’ papar Hariyanto.

Saat ditanyakan mengenai proses perbaikan dua hanger tersebut? dia mengatakan hal itu sedang dikaji oleh tim ahli Wagner. Hasil kajian akan dibandingkan dengan analisa dari tim ahli lainnya dari Cina.

‘’Semuanya masih menjadi tanggung jawab pihak Waskita. Kita terus mengawal itu, karena memang proses serah terima belum dilakukan. Mereka (Waskita, red) menegaskan juga bertanggung jawab untuk kondisi dua hanger tersebut,’’ terangnya.

Selain itu, untuk tahap perbaikan lanjutan, tim ahli dari Cina dijadwalkan datang ke Pekanbaru pekan depan. Ini dilakukan untuk menganalisa kemungkinan penggantian hanger yang overstres.

‘’Semua ada tahapannya. Setelah dianalisa tim ahli dari Cina itu baru sepekan kemudian dirapatkan dengan Kementerian PU dan tim Warner. Baru dirumuskan rekomendasi tentang mekanisme penggantian hanger 1 dan 19 itu. Intinya, kita tetap berupaya agar jembatan itu dalam kondisi prima dan layak dilalui masyarakat,’’ tegas Hariyanto.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook