PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Walaupun tidak total, namun masyarakat di Pekanbaru tetap dapat menyaksikan fenomena alam gerhana matahari. Ratusan warga yang sejak subuh sudah berkimpul d Stadion Utama Riau antusias menyaksikan peristiwa langka yang sangat jarang terjadi ini.
Hasilnya, meskipun diselimuti awan mendung, namun gerhana matahari tetap bisa dilihat dalam porsi tertutup maksimal 90 persen.Gerhana matahari sebagian, yang terlihat di langit Kota Pekanbaru hanya sebesar 90 persen, Posisi bulan menutupi matahari sudah dimulai dari pukul 06:20 WIB hingga pukul 08:27 WIB.
Fenomena alam gerhana matahari sebagian ini sempat ditutupi oleh awan dengan cuaca yang mendung sehingga menghalangi masyarakat untuk menyaksikan fenomena alam yang terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1983 lalu. Tepatnya Rabu (9/3/2016) gerhana matahari total (GMT) mampir melewati langit Indonesia.
Ma’rufin, Ketua Komunitas Astronomi Riau mengatakan fenomena alam yang terjadi saat ini bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Pekanbaru dengan menggunakan mata telanjang tanpa menggunakan alat khusus.
"Mayarakat dapat melihat langsung tanpa menggunakan filter gerhana matahari, karena gerhana matahari sebagian tersebut ditutupi oleh awan tipis sehingga sinar matahari tidak berdampak jika kontak langsung dengan retina mata," ujar Ma’rufin.
Pembuat teleskop terbaik di Indonesia ini juga mengatakan antusias masyarakat untuk menyaksikan secara langsung gerhana matahari sebagian ini cukup ramai dengan banyaknya yang bergantian menggunakan alat teleskop.
"Antusias masyarakat sangat ramai, ini merupakan pertama kalinya komunitas mengadakan kegiatan melihat gerhana matahari di Pekanbaru, semoga untuk 30-40 tahun yang akan datang kita bisa melihat hal yang sama melintasi langit Indonesia," ungkap Ma’rufin.
Sementara itu, Agung salah seorang anggota Komunitas Astronomi Riau mengatakan ini merupakan kegiatan pertama kalinya dan sekalian persiapan Astronomi Riau, menjadi tuan rumah untuk gerhana matahari cincin pada tahun 2019.
"Fenomena yang sama yaitu gerhana matahari cincin akan terlihat jelas, indah, dan sempurna di langit Kota Pekanbaru tepatnya pada tanggal 26 Desember 2019 pukul 12.16 sampai 12:20 dan Pekanbaru terpilih jadi tuan rumahnya," ujar Agung.
Lebih lanjut Agung mengatakan karena posisi Pekanbaru paling strategis untuk melihat gerhana matahari cincin, nantinya Pekanbaru akan didatangi Komunitas Astronomi se-indonesia serta fenomena ini nantinya akan menarik wisatawan nasional maupun mancanegara untuk datang ke Pekanbaru.
"Kami berharap nantinya mendapat dukungan dari pemerintah daerah dengan menyediakan fasilitas agar fenomena gerhana matahari cincin yang terjadi pada tahun 2019 dikemas dengan iven-iven lain agar lebih meriah dan menarik sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat," tukas Agung.
Laporan: Susanto
Editor: Fopin A Sinaga