Laporan DESRIANDI CHANDRA, Pekanbaru
Jembatan Siak III dinilai membahayakan keselamatan bagi masyarakat yang melintasinya. Pasalnya, Tim Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Riau, hasil peninjauan yang dilakukan Rabu (8/2), menemukan kalau camber jembatan Siak III tersebut negatif, yakni melengkung dan lentur ke bawah.
Tim LPJK menyarankan agar Dinas PU segera melakukan perbaikan dengan tidak menunda-tunda. Pasalnya, bila terlalu lama dibiarkan, maka kondisinya akan semakin melengkung yang bisa memperburuk kondisi jembatan dan membahayakan bagi masyarakat yang melintasinya.
Sebab, akan membuat kabel-kabel stik yang membantu sebagai penyangga jembatan, akan semakin tertarik ke bawah yang lama-kelamaan menjadi miring. Karena, untuk menahan beban, badan jembatan bergantung pada kabel-kabel stik jembatan yang bisa menyebabkan putusnya kabel-kabel stik tersebut.
“Ini kita temukan kemarin saat turun bersama-sama Pak Nasir Day, Mardianto Manan dan beberapa orang tim LPJK Riau lainnya,” beber Ketua LPJK Riau, Prof Dr Sugeng Wiyono ST MT, yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (8/2).
Cember Jembatan Siak III yang negatif ditemukan di posisi bagian tengah. Seharusnya cember jembatan dengan konstruksi seperti ini harus positif semuanya (atau melengkung ke atas). Selain itu, tim juga menemukan external represing di bawah gelagar yang melentur atau melengkung ke bawah.
Dengan kondisi seperti ini, Sugeng yang juga Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) menyebut, secara teknis, konstruksi tidak memenuhi persyaratan. Jalan satu-satunya, harus dilakukan perbaikan teknis konstruksi jembatan sehingga memenuhi persyaratan konstruksi jembatan.
Sugeng menyarankan untuk melakukan perbaikan cember Jembatan Siak yang negatif ke bawah atau melengkung ke bawah tersebut. Itu harus dibongkar.
Kemudian diperbaiki secara teknis konstruksi sampai mencapai persyaratan teknisnya. Bila itu sudah dilakukan, perlu dilakukan pengujian ketahanan Jembatan Siak III dengan truk bermuatan berat.
Ia menyangsikan salah satu penyebab Kementerian PU yang hingga sekarang tidak mengeluarkan sertifikat Jembatan Siak III, karena konstruksi jembatan yang diragukan untuk dilintasi truk bermuatan berat.
Hasil temuan tim LPJK Riau terhadap konstruksi jembatan Siak III ini sudah disampaikan ke Komsi C DPRD Riau.
“Selanjutnya, biar Komisi C yang menyampaikan ke Dinas PU. Tapi kita akan menyurati Dinas PU juga,” imbuhnya.
Soal konstruksi Jembatan Siak III yang ditemukan tim LPJK Riau bagian cembernya melengkung ke bawah, anggota Komisi C DPRD Riau Nofiwaldi dirinya percaya dengan hasil yang ditemukan tim LPJK Riau yang dipimpin langsung seorang guru besar.
Dinas PU hanya melaksanakan pekerjaannya di lapangan. Karena itu, kalau Dinas PU tidak paham soal konstruksi, ia menyarankan perlu meminta pendapat dan kajian dari ahlinya seperti dari seorang guru besar.
Nofiwaldi tegas menyebutkan kalau temuan cember negatif pada konstruksi jembatan sangat fatal.
Pernyataan yang dilontarkan Sugeng Wiyono yang juga Ketua HAKI Riau dan Nofiwaldi selaku anggota Komisi C DPRD Riau, bertolak belakang dengan pernyataan yang dilontarkan Kepala Dinas PU Riau SF Hariyanto. SF Hariyanto yang ditemui di gedung DPRD Riau menjelaskan, dari hasil loading test yang dilakukan beberapa waktu lalu, Jembatan Siak III berkekuatan 80 ton.
Namun demikian, dia tak menampik terjadi sedikit penurunan. Karena itu, Kementerian PU RI meminta pada Provinsi Riau untuk melakukan pengecekan terhadap penurunan Jembatan Siak III. Dinas PU Riau sendiri telah melakukan pengecekan yang dilakukan sekali empat hari.
Hasil pengamatan di lapangan, kondisi jembatan saat ini tidak terjadi lagi penurunan dan sudah berhenti.
“Memang kalau dalam istilah bangunan ada sedikit cacat dalam konstruksi jembatan. Tapi ini tidak membahayakan dan aman,” terangnya lagi.
Kementerian PU, menurutnya ingin menjadikan Jembatan Siak III sebagai pioner jembatan panjang yang memiliki sertifikat. Karena itu, perlu dilakukan tes pembebanan hingga 100-150 ton.
Dinas PU sudah membentuk tim pengujiannya dan sudah mengusulkannya ke Kementerian PU yang terdiri dari Kementerian PU, Perguruan Tinggi serta tenaga ahli lainnya.
Apalagi di APBD Riau 2012 ini, sudah dianggarkan dana sekitar Rp1 miliar untuk tes pembebanan jembatan.
“Intinya, Jembatan Siak III ini aman dilalui. Dan kita tidak perlu melakukan pembongkaran atau penutupan jembatan,” jelas SF Hariyanto.(muh)