PEKANBARU OH PEKANBARU

Lho... Tiga RW Pemekaran Pekanbaru Ternyata Masuk Kampar, Ini Permendagrinya

Pekanbaru | Selasa, 08 Desember 2015 - 14:50 WIB

 Lho... Tiga RW Pemekaran Pekanbaru  Ternyata Masuk  Kampar, Ini Permendagrinya

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Masalah perbatasan wilayah sepertinya menjadi polemik yang tidak pernah putus. Setelah perebutan lima desa antara Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar.

Kini, persoalan tapal batas ini kembali memanas. Namun kali ini terjadi antara Kota Pekanbaru dan kabupaten Kampar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Polemik tapal batas ini terjadi di  Kecamatan Bukit Raya Simpang Tiga, tepatnya RW 15, 16 dan 18 yang notabene merupakan  tiga RW Pemekaran Pekanbaru.Dimana tiga RW ini ternyata masuk wilayah Kabupaten Kampar.

Hal itu diperkuat dengan keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 18 tahun 2015 tentang Tapal Batas Pekanbaru dengan Kampar. Dimana 3 RW yang baru dimekarkan Pemerintah Kota Pekanbaru masuk ke wilayah Kampar.

Hal ini membuat anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Pekanbaru Ade Hartati Rahmad MPd heran dan terkejut karena masalahnya  muncul setelah Pekanbaru memekarkan 3 RW tersebut.

"Saya jadi tidak habis pikir, kemana pemerintah kota Pekanbaru selama ini?, kenapa justru masalah ini muncul setelah pemko memekarkan 3 RW tersebut," ujar Ade kepada wartawan, Senin (7/12).

Perempuan berhijab ini  menuturkan, semua ini terjadi karena Pemerintah Kota Pekanbaru kurang koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau. "Kemana Pemerintah Kota hingga abai terhadap kondisi di masyarkat," ucapnya.

Mantan Anggota DPRD kota 2009-2014 ini mepertanyakan kinerja lurah dan camat bahkan Walikota Pekanbaru. "Kemana lurah, camat dan walikotanya. Saya melihat lurah dan camat sibuk pasang badan untuk walikotanya bukannya pasang badan untuk rakyat," ujar Ade.

"Bagaimana mau bicara pemekaran, mengkonsolidasikan daerah secara geografis saja Pemerintah Kota tidak mampu," kesalnya.

Kekesalan Ade Hartati sangat wajar terhadap  lepasnya 3 RW itu karena Pemko Pekanbaru telah membangun sekolah, puskesmas serta fasilitas jalan.

"Coba kita bayangkan berapa sudah habis uang rakyat untuk membangun sekolah, jalan, puskesmas, sekarang masuk kawasan kabupaten lain, tidak habis pikir saya dengan pemerintahan kota sekarang ini," sesalnya.

"Saat ini baru diketahui Simpang Tiga, bagaimana dengan kecamatan yang lain seperti Tampan dan Payung Sekaki yang juga berbatasan dengan Kampar. Kalau seperti ini lebih baik turun saja walikota, camat dan lurahnya kalau tidak mampu mengurus rakyat," tegasnya.

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook