Cara Unik Galang Dana Bantu Sulteng

Pekanbaru | Senin, 08 Oktober 2018 - 10:40 WIB

Cara Unik Galang Dana Bantu Sulteng
Berdandan ala hantu dilakukan komunitas cosplay

KOTA (RIAUPOS.CO) - Aksi penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus dilakukan masyarakat Kota Pekanbaru. Beragam cara unik dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Mulai dari atraksi kuda sampai berdandan ala hantu.

Seperti yang dilakukan Gerakan Masyarakat Mencari Keadilan (GMMK) Riau. Mengambil lokasi di area car free day (CFD), Ahad (7/10). Sebanyak delapan ekor kuda didatangkan untuk memeriahkan aksi kemanusiaan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sekretaris GMMK Riau Heru Susanto mengatakan, kuda-kuda terlatih itu didatangkan dari Wisata Dakwah Okura sebanyak enam ekor dan sisanya dua ekor dari Pemuda Akhir Zaman (PAZ). “Jadi kuda-kuda itu merupakan partisipasi Wisata Dakwah Okura dan Pemuda Akhir Zaman (PAZ). Hanya untuk meramaikan saja,” kata Heru, kemarin pagi.

Dijelaskan Heru, kegiatan penggalangan dana di CFD ini digagas oleh GMMK dan diikuti lebih dari 60 ormas Islam dan LSM seluruh Riau. Kegiatan diawali dengan long march dari Masjid Agung Annur Pekanbaru ke Jalan Jenderal Sudirman, dan terpusat di Jalan Gajah Mada.

“Dibuka oleh Sekum (Sekretaris Umum) MUI Riau Ustaz Zulhusni Domo. Ini sebagai bentuk kepedulian. Kami mengadakan pawai dan syiar kalimat tauhid di sini,” sebutnya.

Nantinya, dana yang terkumpul akan diserahkan GMMK kepada Badan Wakaf Alquran Riau. “Sudah kami koordinasikan. Sementara ini baru penggalangan dana. Berapa jumlahnya nanti kami minta dari tim wakaf,” ucapnya.

Heru berharap semoga bantuan yang terkumpul dapat bermanfaat bagi korban di Sulteng. Selain itu, diharapkan agar musibah yang menimpa di beberapa wilayah Indonesia tidak terjadi di daerah lainnya.

“Selain itu ada muhasabah, sengaja dilakukan untuk berdoa bersama agar musibah yang terjadi di daerah lain tidak menimpa wilayah kita,” harapnya.

Selain itu, dalam penggalangan dana ini GMMK juga melakukan syiar kalimat tauhid. Heru menjelaskan, kegiatan itu dilakukan agar tidak ada yang berpandangan bahwa, kalimat tauhid merupakan kalimat milik suatu kelompok.

“Bagaimana pun syiar tauhid ini harus dikumandangkan. Kami tidak ingin kalimat tauhid ini di klaim salah satu pihak dan dipersekusi oleh orang lain. Kita tahu saat kejadian UAS di Jepara gara-gara masalah seperti ini. Ini yang kami tidak ingin terjadi. Kita harus edukasi bahwa kalimat tauhid ini milik bersama,” pungkasnya.

Komunitas Cosplay Dandan ala Hantu

Sementara itu, penggalangan dana juga dilakukan sejumlah anggota komunitas costume play (cosplay) Pekanbaru. Mereka turun ke jalan untuk menggalang dana di araea CFD, Ahad (7/10).

Dengan dandanan menyerupai kuntilanak para pemuda pemudi tersebut mengharapkan sumbangan dari pengunjung CFD yang lewat dan juga warga sekitar. Keunikan penggalangan dana dari komunitas cosplay ini yaitu mengenakan pakaian dengan aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan beberapa tokoh-tokoh dalam film.

Salah satunya tokoh film horor yang biasa di sebut valak. Dan ternyata ini menarik pengunjung CFD untuk memberikan donasi.

Diki (25), salah satu anggota komunitas mengatakan bahwa hari ini merupakan hari pertama mereka melakukan penggalangan dana. “Ya baru hari ini. Alhamdulillah kami akan mengumpul dana sebanyak-banyaknya,” kata Diki.

Ia juga menjelaskan bahwa penggalangan dana itu dilakukan atas keprihatinan mereka dengan korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Kabupaten Donggala yang membutuhkan uluran tangan.

“Kami ingin sama-sama bersolidaritas untuk memberikan bantuan. Akan kami serahkan. Semoga bantuan yang nanti kami serahkan ke sana bisa bermanfaat dan semoga mereka tetap diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah,” ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, Uti (20), salah seorang pengunjung CFD mengatakan komunitas cosplay sangat kreatif. “Kreatif banget, langsung tertarik saya memberikan donasi,” katanya.

PMII Komisariat UIN Suska Galang Dana

Selain itu, organisasi kemahasiswaan PMII se-Indonesia juga menggalang dana untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satunya PMII Komisariat UIN Suska Riau cabang Pekanbaru. Merka melakukan penggalangan dana secara bergilir selama hampir tiga hari.

Tri Haryanto, Koordinator penggalangan dana dari komisariat UIN Suska Riau mengatakan bahwa, aksi penggalangan dana yang mereka lakukan ialah instruksi dari PB PMII, sebagai bentuk rasa solidaritas sesama.

“Aksi solidaritas PMII ini adalah instruksi dari Pengurus Besar Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), instruksinya dikhususkan untuk cabang komisariat-komisariat PMII se-Indonesia untuk terlibat langsung dalam aksi solidaritas galang dana gempa di Sulteng,” ungkap Tri kemarin.

Penggalangan dana ini sendiri sebelumnya telah dilakukan dua kali. Yakni di persimpangan traffic light Simpang Tiga-Bandara SSK II dan simpang Tobek Godang.

Dan aksi ketiga kemarin dilakukan di simpang Jalan Arifin Achmad-Jalan Soekarno Hatta. ‘’Dana yang sudah terkumpul disalurkan ke rekening PB PMII Pusat untuk langsung diserahkan kepada korban bencana gempa dan tsunami Kota Palu dan Donggala,’’ katanya.

Ia juga mengatakan bahwa pada aksi solidaritas yang ketiga ini adalah aksi terakhir dari PMII Komisariat UIN Suska Riau, sekaligus menutupnya dengan melakukan Salat Ghaib  untuk para korban bencana gempa di Sulteng.(van/man/ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook