Daya Beli Tinggi, Stok Beras Kosong

Pekanbaru | Rabu, 08 Agustus 2018 - 08:46 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


KOTA (RIAUPOS.CO) - Outlet pangan murah Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru sedang tidak mempuyai stok beras. Alhasil, masyarakat yang ingin membeli beras tidak bisa mendapatkannya. Keberadaan outlet tersebut saat ini sudah banyak jadi alternatif masyarakat mendapatkan sembako dengan harga miring dibanding di pasaran.

“Stok beras sudah kosong. Orang petugasnya juga tidak tahu pasti kapan stok beras akan datang lagi,” ungkap Herman salah satu warga Pekanbaru yang kecewa tidak mendapatkan beras di outlet Dinas Ketahanan Pangan Selasa (7/8).  Saat ini harga beras medium di tingkat pasaran harganya terbilang cukup tinggi. Karenanya itu ia bermaksud ingin membeli beras di outlet pangan murah.

“Kabarnya beli di outlet pangan murah Dinas Ketahanan Pangan lebih murah. Jadi ke sini. Nah, ternyata stok beras kebetulan sedang kosong, Ya tak dapatlah,” ucap Herman sebelum meninggakan Kantor Ketahanan Pangan.  

Ia juga berharap agar persediaan beras segera dipenuhi. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras murah.

Sementara pihak DKP Kota Pekanbaru mengatakan, keberadaan outlet pangan murah tidak hanya di kantor Ketahanan Pangan. Masih ada beberapa outlet pangan murah yang dibuka pihak Bulog. Untuk itu masyarakat bisa mendatangi outlet lainnya untuk mendapatkan sembako murah. Hal itu diungkapkan Kepala BKP Pekanbaru Dr Mutia Eliza kepada Riau Pos.

“Masih ada beberapa outlet lagi di Bulog juga ada. Sebenarnya kami hanya membantu masyarakat dan membantu Bulog untuk memasarkan sembako,” kata Mutia.

Ia mengatakan, pasokan beras saat ini sedang tidak ada. Mudah mudahan kekosongan stok beras tersebut diharapkan Mutia segera dipenuhi pihak Bulog kembali. Pihaknya juga sudah mencoba berkoordinasi terkait persoalan stok beras yang sedang kosong. Seperti diketahui outlet pangan murah beserta sembako di dalamnya dipasok oleh pihak Bulog.  Sementara pihak Ketahanan Pangan membantu memasarkan.  Dikatakan Mutia, masyarakat lebih memilih beras medium ketimbang beras premium yang harganya sedikit lebih mahal. “Beras untuk premium masyarakat tidak sanggup untuk membelinya karena harganya agak mahal juga. Sekitar Rp12 ribu lebih juga. Jadi masyarakat sanggupnya yang beras medium yang harganya sekitar Rp9 ribuan. Tetapi minta ke Bulog katanya lagi dalam perjalanan. Belum ada stoknya. Itu kosong,” katanya lagi.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook