Cabai Rp60 Ribu per Kg

Pekanbaru | Senin, 08 Juli 2013 - 09:22 WIB

Laporan Joko Susilo, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co

Memasuki bulan suci Ramadan, harga cabai merah terus melonjak tajam. Harga jual di pasar tradisional menembus Rp60 ribu per kilogramnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Andi (30), salah satu pedagang cabai di Pasar Pagi Arengka kepada Riau Pos, Ahad (7/7), setiap harinya harga cabai terus mengalami perubahan.

‘’Jumat lalu harganya sudah mencapai Rp48 ribu per kilo, namun Sabtu pagi sudah mencapai Rp60-65 ribu per kilogramnya. Bahkan tengah hari harganya terus naik hingga mencapai Rp70 ribu per kilogamnya,’’ terang Andi.

Sementara itu harga bahan Sembako lainnya tidak terlalu banyak kenaikannya.

‘’Harga lainnya masih normal, harga bawang merah masih Rp44 ribu per kilo sama dengan harga 3-4 hari yang lalu. Tapi harga cabai merah memang belum stabil,

pedagang cabai juga banyak yang merugi,’’ tambah Andi.

Kerugian yang dialami pedagang karena haraga cabai masih turun naik. ‘’Kemarin kan harganya mencapai Rp70 per kilo, jadi ada sejumlah pedagang yang menyimpannya dan berharap hari ini harga cabai naik lagi. Namun harganya malah turun menjadi Rp60 ribu per kilogram,’’ jelas Andi.

Daging Sapi Mulai Diserbu

Dalam pada itu, permintaan daging sapi mulai meningkat sejak Ahad (7/7). Mendekati Ramadan kali ini, lapak daging di setiap pasar tradisional paling diserbu pengunjung, kondisi seperti itu terjadi setiap tahunnya. Momen seperti itu pun menjadi kesempatan pedagang naikan harga.

Di Pasar Pagi Dupa misalnya, tiga hari menjelang awal puasa daging sapi dihargai Rp95.000 per kilogram. Padahal, sampai akhir pekan lalu harga daging sapi tersebut baru saja naik menjadi Rp90.000 per kilonya.

Berarti dua pekan terakhir ini harga daging sudah naik dua kali berturut-turut, artinya harga daging naik Rp10.000 per kilogram.

‘’Normalnya harga daging sapi Rp85.000 per kilo,’’ sebut Kepala Seksi (Kasi) Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperinda) Kota Pekanbaru Mega Miko kepada Riau Pos.

Kenaikan daging tersebut sebelumnya telah diprediksi Miko bakal terjadi ketika menjelang Ramadan dan Idul Fitri setiap tahunnya. Meski sudah terjadi kenaikan Rp10 ribu per pekan terakhir tersebut, tetapi masih dianggap wajar.

‘’Masih wajar kenaikan harga daging di Pekanbaru,’’ sebut dia.

Untungnya persediaan daging sapi terlihat banyak. Disperindag Pekanbaru sendiri belum mengetahui persediaan daging sapi untuk Pekanbaru kali ini, karena pihaknya masih menunggu data dari Dinas Pertanian (Distan) Pekanbaru.

Karena instansi ini dinilai yang paling mengetahui persediaan daging sapi untuk Ramadan.

Kendati Disperindag belum menerima rilis data persediaan daging tersebut, tetapi diyakini persediaan mencukupi. ‘’Persediaan daging kita tambah menjadi 100 kilogram setiap harinya,’’ sebut Yandri, pedagang daging di Pasar Dupa itu.

Menurut Yandri, persediaan daging ditambah saat jelang Ramadan karena biasanya momen seperti itu permintaan daging justru meningkat drastis. Itu dilakukan dia dan pedagang lainya.

‘’Kita tambah persediaan daging sampai sepekan. Sepekan sebelum dul Fitri kita lakukan penambahan juga,’’ kata dia.

Jika hari normal, permintaan daging maksimal sampai 60 kilogram terjual. Tetapi Ahad (7/7), Yandri sudah menjual 80 kilogram. Padahal saat itu baru setengah hari sekitar pukul 11.30 WIB.

Menu dengan lauk daging sapi diawal puasa menjadi alasan membeli daging. Fenomena tersebut pun dimanfaatkan pedagang daging dengan menaikkan harga, karena mereka yakin meskipun harga daging sapi terjadi kenaikan tetap dibeli.

‘’Puasa pertama sahur dan buka puasa harus ada rendang daging,’’ ungkap salah seorang ibu rumah tangga saat membeli daging kepada Yandri.(*4/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook