KOTA (RIAUPOS.CO) - Dosen Universitas Lancang Kuning (Unilak) berhasil meraih dana hibah dari British Library, Inggris. Bristish Library merupakan lembaga perpustakaan milik Pemerintah Inggris.
Dana hibah yang diterima Dr Junaidi, Fikru Mafar MIP dan Iik Idayanti MHum digunakan untuk mencari dan mengumplukan naskah Melayu kuno yang tersebar di Riau.
Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak yang juga peneliti Fikru Mafar MIP mengatakan kepada Riau Pos, Kamis (7/6), latar belakang mereka mendapatkan dana hibah, proses hibah diawali dengan adanya pengumuman di situs British Library. Dari informasi tersebut Fikru bersama dua dosen FIB mengajukan proposal.
Dana hibah hanya diberikan kepada 24 peneliti dan lembaga di seluruh dunia. Dua di antaranya untuk Indonesia, salah satunya berhasil diraih oleh peneliti dari Unilak.
Fikru menjelaskan, di Riau memiliki naskah-naskah Melayu kuno yang tersebar di masyarakat. Penelitian yang dilakukan selama 7 bulan berhasil mengumpulkan 60 naskah Melayu kuno yang telah berusia 200 hingga 300 tahun.
“Seperti di Bangkinang Air Tiris, menemukan naskah kuno tulisan tangan yang disimpan oleh masyarakat secara turun-temurun,” ujarnya.
Naskah kuno yang dikumpulkan kemudian digitalisasi yang hasilnya dilaporkan ke British Library. Namun peneliti juga berkewajiban menyimpan di universitas dan diserahkan juga ke Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.
Dr Junaidi mengatakan, keberhasilan dosen Unilak meraih dana hibah ini membuktikan adanya kepercayaan institusi luar negeri terhadap kemampuan dosen Unilak.
“Program digitalisasi naskah kuno ini sengaja kami persembahkan untuk kemajuan kebudayaan di Riau,” ujar Dr Junaidi.(cr4)