Rekan Diperiksa, BEM Demo

Pekanbaru | Jumat, 08 Juni 2012 - 08:39 WIB

PEKANBARU (RP) - Puluhan mahasiswa dari BEM se-Pekanbaru menggelar demonstrasi di depan Mapolresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Senapelan, Kamis (7/6).

Aksi ini sebagai bentuk protes atas diperiksanya salah seorang rekan mereka, Nofriyandi Yulan, Presiden BEM Unri terkait pengerusakan Tugu Countdown PON XVIII.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karena tak berizin, massa yang sempat berorasi di teras Mapolresta ini diusir keluar halaman karena dianggap mengganggu jalan dan pengajian yang sedang dilaksanakan di Masjid Mapolresta.

Aksi ini sendiri sudah mulai digelar sejak Kamis pagi. Massa mendatangi Polresta karena mengetahui ada salah seorang rekan mereka, Nofriyandi Yulan diperiksa di Mapolresta terkait pengerusakan Tugu Countdown PON.

Massa yang datang ini awalnya menggelar orasi di teras Mapolresta. Setelah berorasi beberapa menit, kelompok massa ditemui oleh Wakapolresta AKBP Adang Suherman.

Kepada pengunjuk rasa AKBP Adang meminta mereka keluar dan melanjutkan orasinya di luar pagar Mapolresta.  ‘’Mari kita keluar bersama, jika tidak dipaksa keluar,” kata Wakapolresta.

Ketika AKBP Adang tengah berbicara dengan korlap aksi, Ardi Ansyar, beberapa saat kemudian Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar turut keluar dan menemui pengunjuk rasa.

Kepada pengunjuk rasa, Kapolresta mengatakan bahwa aksi ini tidak berizin. Apa yang dikatakan Kapolresta diakui oleh Ardy. Massa sendiri akhirnya mundur dan melanjutkan orasinya di luar pagar Mapolresta.

Dalam orasinya, massa aksi mengecam pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan terhadap kasus pengerusakan Tugu Countdown PON XVIII Riau tersebut.

Mereka meminta penyelidikan dihentikan dan aparat lebih baik mengusut dugaan korupsi PON XVIII 2012.

‘’Hentikan kriminalisasi gerakan mahasiswa dengan menghentikan kasus pengerusakan Tugu Countdown dan usut tuntas kasus korupsi PON Riau,’’ ujar Roni salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya di depan pintu masuk Polresta.

Sementara itu, Armilis SH, penasehat hukum mahasiswa yang sudah menerima kuasa dari BEM Unri mengatakan, apa yang terjadi saat ini adalah konspirasi. (ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook