BC Gerebek 3 Gudang Rokok

Pekanbaru | Kamis, 08 Maret 2012 - 10:41 WIB

Laporan Didik Herwanto dan Agustiar, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Petugas Bea Cukai Pekanbaru, Kamis (7/3) siang menggerebek tiga rumah yang diduga dijadikan sebagai gudang rokok ilegal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketiga rumah tersebut berada di Jalan Wonosari, Kelurahan Tangkerang Selatan, Jalan Gunung Kidul Gang Mandau dan Jalan Singgalang III, Kelurahan Tangkerang Labuai.

Meski barang bukti diduga belasan truk sudah diamankan, tetapi pihak Bea Cukai belum dapat memberikan keterangan resmi.

Kepala Cabang Bea Cukai Pekanbaru melalui Kasi Penyuluhan Layanan Informasi, Ali mengakui tim Bea Cukai telah melakukan penggerebekan terhadap beberapa rumah yang dijadikan gudang rokok ilegal.

Sayangnya, dia tidak bersedia merinci barang bukti yang sudah disita untuk langkah hukum lebih lanjut dalam penanganan kasus tersebut.

‘’Benar Bea Cukai memang melakukan penggerebekan terhadap beberapa rumah yang dijadikan gudang rokok ilegal. Namun kami belum dapat memberikan keterangan apapun, karena kasus ini masih akan didalami lebih lanjut,’’ tutur Ali singkat.    

Penggerebekan pertama rumah dua lantai di Jalan Wonosari, petugas mengamankan 1 unit mobil box yang di dalamnya tampak penuh dengan kardus rokok bermerek JCOOL Filter. Petugas juga mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai karyawan serta ratusan kardus rokok yang terletak di dalam rumah.

Di lokasi ini, setidaknya ada empat petugas Bea Cukai bersiaga melakukan pengawasan. Beberapa diantaranya menjaga pintu depan rumah, sebagian lainnya terlihat menghitung jumlah kardus rokok di dalam rumah sembari meminta penjelasan dari para pekerja yang ada.

Untuk memastikan penggerebekan itu, Riau Pos mendekati petugas Bea Cukai Pekanbaru, tidak seorangpun petugas Bea Cukai bersedia memberikan komentar.

Saat Riau Pos meminta izin mengambil gambar di dalam gudang dan mesin rokok, petugas Bea Cukai juga tidak memberikan izin. Ditanya lagi kepada petugas Bea Cukai siapa yang memimpin penggerebekan, tetap saja petugas Bea Cukai yang ada di lokasi tidak memberikan jawaban berarti.

Pekerja juga tidak keluar dari rumah yang lebih mirip gudang rokok tersebut, mereka hanya bertahan karena tak diizinkan keluar rumah oleh petugas.

Saat itu, Riau Pos terus mencari informasi lebih detail kepada petugas. Namun mereka melarang wartawan untuk mendapatkan informasi tentang penggerebekan ini. Mereka meminta Riau Pos untuk meminta izin kantor Cabang Bea Cukai Pekanbaru, karena ini kasus masih dalam proses pengembangan.

‘’Silahkan wartawan kalau mau tulis kami tidak memberikan wartawan kesempatan untuk meliput, silahkan ditulis, tapi saya yang pasti lebih loyal pada pimpinan saya,’’ ungkap salah seorang petugas Bea Cukai sambil menutup pintu.

Di lokasi ini Riau Pos menemukan satu unit mobil Opel Blazer dan satu unit mobil box L 300 Mitsubishi. Dari balik pintu terlihat ada banyak tumpukan kardus berwarna kuning.

Peristiwa yang sama juga dilakukan di Jalan Gunung Kidul, Gang Mandau. Petugas menggerebek rumah bulatan dan beberapa truk yang di dalamnya terdapat tumpukan kardus rokok ukuran besar.  

Saat petugas Bea Cukai melakukan penggeledahan, belasan karyawan yang umumnya warga asal pulau Jawa berhamburan keluar dari ruangan itu. Mereka berusaha melarikan diri. Tidak jelas apa alasannya.

Saat Riau Pos mengunjungi rumah tersebut, juga masih ada petugas yang berjaga-jaga di pintu rumah. Lagi-lagi mereka tidak mau memberikan penjelasan apapun kepada wartawan terkait penggerebekan tersebut. Petugas juga tidak menjelaskan, dibawa kemana sejumlah truk bermuatan banyak kardus diduga rokok tersebut.

Selanjutnya, petugas juga mengamankan barang bukti dari sebuah rumah dua lantai di Jalan Singgalang III, Kelurahan Tangkerang Labuai.     

Di lokasi penggerebekan, Riau Pos berusaha mendekati karyawan yang diduga bekerja di gudang rokok itu.

Namun tidak seorangpun dari mereka yang mau berkomentar. Mereka yang semuanya perempuan dan masih berusia belia tampak shock dan ketakutan. Bahkan ketika berkali-kali didekati, mereka justru lari kearah belakang rumah warga.

‘’Mohon maaf mas kami tidak berani komentar. Sekarang kami bingung mas, gak tahu harus kemana, karena sudah tidak punya apa-apa,’’ ujar salah serang karyawan yang enggan menyebutkan namanya sambil menjauh dan menuju teman-temannya.

Salah seorang saksi mata yang mengaku bernama Atin (40) warga yang tinggal di sekitar TKP dan selalu membuat masakan untuk karyawan rokok, kepada Riau Pos, sekitar pukul 13.30 WIB mengatakan, saat kejadian beberapa orang petugas Bea Cukai tampak datang dan langsung mengamankan lokasi.

Kemudian puluhan karyawan yang sedang bekerja di dalam langsung keluar sambil menyelamatkan barang-barang mereka. Diantara karyawan ada yang menangis karena ketakutan. Mayoritas karyawan yang panik adalah mereka yang didatangkan perusahaan dari jawa dan tinggal di dalam rumah tersebut.

‘’Jumlahnya sekitar 20-an orang. Mereka tampak panik dan menangis, beberapa juga ada yang mengaku kehilangan uang dan cincin,’’ ujar Atin.

Lebih lanjut Atin menuturkan, aktivitas karyawan di dalam rumah itu biasanya melakukan pengepakan rokok, dengan memasang stiker seperti cukai yang kemudian di pres dengan mesin. ‘’Saya lupa jumlah mesinnya berapa, yang pasti jumlahnya lebih dari dua,’’ ungkapnya mengenang.

Bahkan menurutnya, ketika salah seorang karyawan menghilangkan satu saja stiker cukai itu, salah seorang mandor yang dia sendiri tidak mengetahui namanya langsung marah. ‘’Sepertinya yang ditempel itu berharga mas. Satu saja rusak atau hilang tidak boleh,’’ ujarnya.

Pantauan Riau Pos di lapangan hingga pukul 19.00 WIB petugas masih mengamankan lokasi dengan memindahkan kardus rokok ke dalam truk untuk selanjutnya dibawa ke kantor Bea Cukai.

Warga yang mengaku bernama Mul (58) juga saksi mata mengatakan, dia sendiri menyaksikan sudah ada sekitar tujuh truk yang keluar masuk TKP membawa rokok bersama petugas dari Bea Cukai.

Ketua RT 05 RW 02 Jalan Gunung Kidul, Kelurahan Tengkerang Labuai, Bambang Rianto kepada Riau Pos menuturkan, rumah tersebut adalah milik Tarmizi seorang anggota polisi yang saat ini bertugas di Bengkulu.

Rumah tersebut dikontrakkan sekitar 2 bulan yang lalu. Namun dia tidak mengetahui karena tidak dilibatkan.

Setelah beberapa pekan kemudian, baru ia tahu bahwa rumah tersebut dijadikan gudang rokok dan mempekerjakan beberapa karyawan yang kebanyakan didatangkan dari jawa.

Setelah mengetahui rumah tersebut dijadikan tempat usaha, lantas Bambang meminta kepada pihak pengelola untuk menyerahkan dokumen terkait perusahaan dan beberapa karyawan yang didatangkan dari luar daerah.

Namun hingga hari ini pihak perusahaan tidak pernah menunjukkan dokumen-dokumen yang diminta RT setempat.

Mengenai aktivitas di rumah tersebut Bambang mengaku mengetahui. Namun saat dimintai surat resmi perusahaan dan dimintai data pegawai dari luar daerah sampai saat ini pihak perusahaan belum memberikannnya.(dik/gus/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook