Angkot Dilarang Naikan Tarif

Pekanbaru | Kamis, 08 Maret 2012 - 09:57 WIB

PEKANBARU (RP) - Para operator angkutan penumpang dan barang dilarang untuk menaikkan tarif terlebih dahulu, sebelum adanya terjadi kenaikan harga BBM.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru, Ir H Syafrudin Sayuti MSc, kepada Riau Pos, Rabu (7/3).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, jika memang nanti pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM, maka sudah barang tentu akan berdampak terhadap biaya transportasi.

Hanya saja pria yang biasa dipanggil dengan nama Sayuti ini, mengatakan, para operator tidak serta merta bisa menaikkan tarif dengan sendirinya. Kenaikan tarif baru bisa dilaksanakan setelah adanya kajian yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru, yang diperkuat dengan Surat Keterangan Wali Kota.

‘’Jika nanti kita menemukan ada pihak operator angkutan yang mencoba untuk menaikkan tarif sebelum terjadi kenaikan BBM, maka kita akan memberikan sanksi, setidaknya sanksi yang akan kita berikan berupa sanksi teguran,’’ ungkapnya.

Secara tidak langsung, lanjut Sayuti, dengan adanya kenaikan BBM nantinya, maka sudah tentu akan ada pengaruh terhadap daya angkut khususnya terhadap angkutan penumpang dan barang. Untuk mengantisipasi itu semua, katanya, Dishubkominfo akan melakukankan kajian terhadap kenaikan BBM itu sendiri.

Kendatipun nantinya, kata Syafrudin Sayuti, dampak dari kenaikan BBM itu tidak terlalu besar, akan tetapi akan ada dampak lain yang timbul, bisa saja harga suku cadang dari kendaraan mengalami kenaikan. Dengan demikian, Dishub harus melakukan perhitungan atapun kajian berapa besar tarif angkutan akan dinaikkan.

‘’Nantinya kita akan turun ke lapangan dan menjumpai beberapa pedagang yang menjual suku cadang dan menanyakan berapa persen kenaikannya. Setelah itu barulah kita akan melaksanakan rapat bersama untuk menetapkan berapa besar kenaikan tarif terhadap angkutan itu,’’ ujarnya.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook