PEKANBARU

Insentif Dipotong, RT/RW Merasa Dianaktirikan

Pekanbaru | Jumat, 08 Januari 2016 - 12:28 WIB

DENGAN nada emosi, Fitra, salah seorang ketua RT di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya menceritakan keluh kesanya kepada Riau Pos, Kamis (7/1). Pasalnya, insentifnya sebagai RT selalu terlambat dibandingkan dengan kecamatan lain.

Belum lagi insentif yang harusnya diterima untuk tiga bulan, yakni bulan Oktober, November dan Desember hanya dibayarkan dua bulan saja. ”Lantas, ke mana perginya insentif satu bulan lagi?” tanyanya penuh emosi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia dan beberapa ketua RT dan RW lainnya mengaku sempat mempertanyakan hal tersebut kepada lurah yang ada di wilayah Kecamatan Tenayan Raya. Sayangnya, lurah pun mengaku tak tahu menahu mengapa hal tersebut bisa terjadi.

”Kami sudah mencoba mencari tahu kepada Lurah mengapa perbedaan ini terjadi. Mengapa hanya Tenayan Raya saja yang insentifnya selalu molor dan tidak dikeluarkan penuh? Tapi lurah malah mengaku tak tahu tentang permasalahan tersebut,” ungkap warga Gang Sari tersebut kepada Riau Pos.

Ketidakadilan yang mereka alami membuat Ketua RT/RW di Kecamatan yang berbatas langsung dengan Kecamatan Limapuluh tersebut merasa dianak tirikan.

Sebelumnya mereka juga pernah mengeluhkan tentang pembayaran insentif mereka yang molor beberapa pekan dibanding Kecamatan lain. Untuk itu, mereka ingin ada transparansi dari pihak pemerintah mengenai apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

”Kami perlu informasi jelas mengapa ini terus-menerus terulang. Bahkan menjadi semakin buruk. Jika ada informasi dari lurah atau camat, mungkin kami bisa mengerti jika alasannya masuk akal,” ungkapnya.

Fitra sendiri sehari hari bekerja serabutan sebagai petani semangka sekaligus menjadi jasa badut. Insentifnya sebagai RT diakuinya bisa membantu menopang hidupnya sehari-hari. Untuk itu, ia berharap kedepannya insentif bisa diberikan tepat waktu dan juga penuh tiga bulan.

Saat ditanyakan masalah tersebut kepada Camat Tenayan Raya, Abdurrahman, ia mengaku akan mengupayakan kekurangan insentif tersebut untuk bisa cair dalam waktu dekat.

”Permasalahannya detilnya mengapa ini terjadi saya juga tidak bisa berkomentar. Karena ini urusannya langsung ke pemerintah kota. Yang jelas kami sudah mengusulkan ke pihak tersebut agar segera melakukan pencairan,” ungkapnya kepada Riau Pos.

Untuk itu, ia mengimbau kepada ketua RT dan RW yang berada di wilayahnya untuk tenang dan bersabar. Meski terjadi keterlambatan, ia berharap ujung tombak masyarakat tetap bisa bekerja dengan maksimal dan menjadi panutan dilingkungan masing-masing.(cr3/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook