PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Drainase sekitar Pasar Pagi Arengka, terutama di persimpangan Jalan Soekarno-Hatta dan HR Soebrantas masih minim, tak bisa menampung curah hujan.
Akibatnya, air selalu meluap dan membanjiri kawasan itu sehingga membuat macet dan mengganggu aktivitas warga sekitar.
Selasa (7/1) siang lalu, hingga tengah hari, hujan yang tidak begitu deras telah membuat genangan air cukup tinggi, mencapai 10 centimeter di atas badan jalan.
Sementara itu di dekat trotoar yang ditempati para pedagang, kondisi badan jalan telah rusak beberapa bagian.
Menurut Masadi, salah satu pengunjung pasar tradisional, kerusakan badan jalan terlihat sejak beberapa bulan lalu, namun masih belum menganggu arus lalu lintas.
‘’Sekarang di tengah lubang yang menganga sudah diisi batu besar untuk menandai keberadaan lubang, sehingga bisa dihindari oleh pengendara yang hendak melintas. Namun jika air masih tergenang, dikhawatirkan badan jalan akan semakin rusak parah karena kendaraan selalu padat di sini,’’ jelasnya.
Sementara Andi, salah seorang pedagang Pasar Pagi Arengka, berharap kondisi saluran drainase bisa dinormalisasi sehingga genangan air tidak terjadi lagi.
‘’Bukan hanya di bagian jalan itu, namun di jalur lambat kerusakan jalan juga parah sehingga jalan jalur lambat runtuh dan sudah seperti tebing. Kami berharap kondisi ini bisa diperhatikan dan mendapat perbaikan sebelum bertambah rusak parah,’’ harapnya.(l)