Pekanbaru Banjir, Wali Kota Minta Maaf

Pekanbaru | Sabtu, 07 Desember 2013 - 11:46 WIB

KOTA (RP) - Akibat kondisi kemarin, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Firdaus langsung memerintahkan Satker terkait untuk segera melakukan tindakan yang dianggap perlu.

‘’Kami prihatin dan minta maaf kepada masyarakat Pekanbaru yang tempatnya terendam air. Memang masalah ini sudah masalah rutin yang kami hadapi. Kami akan segera bertindak untuk meminimalisir kondisi ini. Tapi tidak mungkin bisa teratasi secara singkat,’’ ujar Firdaus ST MT kepada Riau Pos di kediamannya, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Firdaus menyatakan segera menyiapkan master plan drainase untuk antisipasi kondisi saat ini. Ada beberapa permasalahan yang membuat kondisi ini terus terjadi, bahkan semakin parah seperti saat ini. ‘’Normalisasi anak sungai dan mencari tempat untuk menampung air sementara itu penting,’’ ujarnya.

Tak ketinggalan, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi juga turun ke lapangan. Bersama RW di Perumahan Sidomulyo, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, ikut merasakan tingginya air banjir. Ayat pun ikut-ikut berbasah-basah mengarungi tingginya air yang hampir sepinggang orang dewasa.

Mewakili Pemerintah Kota, Ayat mengaku prihatin banjir di Perumahan Sidomulyo, karena sebelumnya belum pernah banjir terjadi di sana. Ayat lalu mengimbau warga waspada dan juga bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih, ‘’Dan air yang tersumbat bisa dibersihkan secara gotong-royong,’’ pinta Ayat.

Ayat kemarin turun mengenakan baju Melayu berwarna biru itu sempat basah kuyup, karena mengarungi tingginya genangan air.

Menurutnya, Perumnas Sidomulyo, tinggi airnya mencapai setinggi leher orang dewasa pada pukul 04.30 WIB dini hari. Sedangkan di Perumahan Beringin tingginya sepinggang orang dewasa.  

‘’Memang hujan yang terjadi sangat lebat, sejak pukul 01.00 WIB dini hari hingga Subuh,’’ papar Ayat. Ayat pun meminta kepada Dinas PU melakukan kajian yang mendesak untuk perbaikannya. Ia khawatir jika tak disegerakan, misalnya dengan memperbanyak waduk penampungan dan memperbesar parit-parit. ‘’Mumpung APBD belum disahkan saya minta PU melakukan kajian yang matang,’’ harapanya.

Permasalahan banjir di Pekanbaru dinilai sangat kompleks. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pekanbaru menyebut, penanganan banjir tak bisa ditangani PU Pekanbaru. Tapi harus melibatkan pihak provinsi bahkan kabupaten/kota tetangga.

‘’Sekarang inikan curah hujan sedang tinggi, air sungai Siak sedang meluap. Bahkan, sampai ke beberapa titik daerah yang paling rendah. Ini memang masalah yang kompleks perlu penanganan kota, provinsi dan kabupaten tetangga,’’ ungkap Sekretaris Dinas PU Kota Pekanbaru, Dadang kepada Riau Pos, Jumat (6/12) kemarin.

Salah satunya, kata Dadang, yang harus digesa pembangunan waduk dan pembangunan drainase besar di beberapa titik langganan banjir seperti di Jalan Soebrantas.

‘’Kalau wadukkan sudah ada di Ciptakarya, drainase belum. Itu Provinsi (PU) Riau yang paling paham. Provinsi dengan PU Kota (Pekanbaru) sharing dalam pendanaannya, atau istilahnya koordinasi. Jika ini terealisasi mudah-mudahan masalah banjir teratasi,’’ tutur Dadang.

Riau Waspada Banjir

Sementara rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, banjir memang kondisi yang mesti diwaspadai saat ini.

Kepala Stasiun Ferry Sitorus melalui staf analisa Yudistira Mawaddah mengatakan, prakiraan BMKG, untuk beberapa hari ke depan kondisi masih hujan. ‘’Perlu diwaspadai, hujannya bervariasi, ringan, sedang, lebat sampai sangat lebat seperti terjadi dini hari tadi,’’ katanya kepada wartawan, Jumat (6/12).

Dijelaskannya, memasuki Desember ini, Riau memasuki puncak musim hujan dan diprediksikan berlangsung sampai akhir Desember sampai memasuki Januari 2014.

Untuk wilayah hujan saat ini lebih kepada Riau bagian tengah dan bagian selatan, seperti Pekanbaru, Kuansing, Kampar, Inhil, sebagian Inhu dan sebagian Pelalawan.

Hujan yang terjadi dikhawatirkan meluas di beberapa daerah, seperti Kampar, Rohul, Rohil, dan Pekanbaru. Menurut Yudistira, berdasarkan Peta Prakiraan Distribusi Curah Hujan untuk Desember 2013, diprakirakan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau akan mengalami curah hujan yang sangat bervariasi antara 211.0 sampai dengan 304.0 mm.

Untuk prakiraan hujan di bulan Desember, distribusi curah hujan paling rendah dengan curah hujan berkisar antara 211.0-234.0 mm.

Diprakirakan terjadi di wilayah Bengkalis bagian timur. Untuk curah hujan berkisar antara 234.0-257.0 mm diprakirakan juga terjadi di sebagian besar Bengkalis, sebagian besar Dumai, Rokan Hilir bagian timur, sebagian kecil Pelalawan bagian tengah dan sebagian kecil Indragiri Hilir bagian tengah.

Untuk curah hujan yang cukup tinggi berkisar antara 257.0-269.0 mm diprakirakan terjadi di wilayah Rokan Hilir bagian barat, Bengkalis bagian barat, sebagian besar Siak, sebagian besar Pelalawan, Kuantan Singingi bagian timur, sebagian besar Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir bagian barat.

Untuk curah hujan yang berkisar antara 269.0-281.0 mm diprakirakan terjadi di sebagian besar Rokan Hulu, Siak bagian barat, Pekanbaru, Kampar, Kuantan Singingi bagian barat, Indragiri Hulu bagian timur dan sebagian kecil Indragiri Hilir bagian barat.

Untuk curah hujan yang cukup tinggi berkisar antara 281.0-292.0 mm terjadi di Rokan Hulu bagian tengah, sebagian besar Kampar bagian tengah dan sebagian Indragiri Hulu bagian timur.

Dan untuk curah hujan tertinggi berkisar antara 292.0-304.0 mm diprakirakan terjadi di kampar bagian tengah. ‘’Ini perlu diwaspadai,’’ ujarnya.

‘’Diprakirakan hampir sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Riau akan berpeluang mengalami daerah rawan potensi banjir dalam kategori menengah,’’ jelasnya.

Daerah dengan potensi rawan banjir kategori tinggi diprakirakan terjadi di wilayah Kampar bagian selatan. Daerah dengan potensi rawan banjir kategori rendah terjadi di daerah sebagian Bengkalis bagian timur dan utara. (rio/*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook