Banjir Masih Rendam Rawamangun

Pekanbaru | Senin, 07 Oktober 2013 - 10:07 WIB

PEKANBARU  (RP) - Banjir di kawasan pemukiman Jalan Rawamangun, RT 03/RW 09, Tengkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, tak kunjung surut.

Akibat timbunan tanah menyebabkan air masuk ke puluhan KK rumah warga. Bahkan bertambah para dengan turunnya hujan deras malam kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pantauan Riau Pos, Ahad (5/10), Zalinur (50) terlihat sedang sibuk menguras air yang masuk ke dalam rumahnya. Hingga Ahad pagi air tak kunjung surut, bahkan sialnya lagi, seekor ular masuk ke dalam rumah karena banjir tersebut.

‘’Tadi malam ular masuk ke rumah sebelah, karena dulu timbunan ini bekas hutan,’ kata Zalinur.

Bahkan tadi malam air tergenang kira-kira satu meter di dalam rumahnya. Alhasil ia tidak bekerja karena membersihkan rumah dari genangan air. ‘’Sudah tujuh tahun mengontrak di sini, sepekan inilah saya merasakan banjir,’’ gerutunya.

Sepekan lalu ia baru bayar kontrakan. ‘’Kalau tau begini jadinya saya akan pindah, tapi kontrakan sudah diminta pemilik rumah,’’ tambahnya.

Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) sempat membangun parit di depan jalan. Tetapi sekarang sudah ditimbun. ‘’Tak tau siapa yang nimbun,’’ katanya.  

Timbunan tersebut menjadi masalah utama penyebab banjir karena parit yang ada tertimbun. Sehingga air tergenang di depan rumahnya dan puluhan rumah lainya.

Sudah hampir sepekan timbunan tanah berada di kawasan pemukiman warga tersebut, warga di sekitar rumahnya belum mengetahui siapa pemilik tanah. Zalinur sempat menanyakan kepada pekerja timbunan.

‘’Kami hanya pemborong jadi tak tau,’’ ujar Zalinur menirukan ucapan pekerja.

Karisman selaku RT setempat sempat mengawal pekerja timbunan selama dua hari. ‘’Rumahnya juga kena,’’ kata Zalinur.

Zalinur sempat mengundang warga untuk duduk bersama, tetapi usahanya menemui jalan buntu. ‘’Sampai sekarang belum terlaksana, kami mohon kepada RT untuk mengadakan pertemuan terkait hal ini,’’ katanya.

Sampai Ahad pagi belum ada kejelasan dari RT, RW dan pihak kecamatan. Ia berharap pemilik tanah mau untuk menggali parit sepanjang sepuluh meter demi mengalirkan air ke parit di jalan besar.

‘’Karena parit di jalan itu kan besar, airnya mengalir terus, tak masalah pemilik tanah membangun asal kami tidak kena imbas yang tak baik,’ katanya.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook