PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru, sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) di sekitar Jalan Gelatik, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, masih mengungsi di salah satu tenda darurat yang digelar oleh BPBD Kota Pekanbaru sejak, Rabu (6/9/2023) malam.
Pantauan Riaupos.co, Kamis (7/9/2023), terlihat belasan orang tua yang didominasi para lansia dan anak-anak tengah duduk serta tidur di dalam tenda darurat yang beralaskan terpal dan selimut seadanya.
Tampak beberapa bagian atas tenda yang berlubang dengan ukuran yang sangat kecil, yang ditakutkan akan menyulitkan warga yang mengungsi di dalam tenda.
Terlihat juga beberapa lansia menggunakan kursi yang agak cukup panjang untuk dijadikan sebagai tempat menyandar sembari minum teh hangat yang diberi oleh para petugas Brimob yang ikut membuka dapur darurat untuk membantu masyarakat yang terkena musibah banjir.
Menurut salah seorang warga bernama Rita, banjir yang melanda rumahnya setinggi lebih dari satu meter kini kondisinya sudah mulai berangsur surut. Meskipun begitu dirinya sangat mengeluhkan kondisi tenda yang tak layak digunakan oleh para pengungsi karena banyak mengalami kebocoran di sejumlah sisi.
"Alhamdulillah kalau banjir sudah surut tadi, tapi itulah tendanya banyak bocor, kesulitan kami tidur apalagi di sini banyak anak-anak," katanya.
Apalagi lanjut Rita, cuaca di Kota Pekanbaru saat ini masih mendung yang dikhawatirkan akan turun hujan dengan intensitas tinggi dan akan membuat anak-anak kedinginan dan sulit untuk tidur karena tenda yang bocor.
"Agak susah juga kan, banyak anak-anak, tadi sudah dibilang juga bocor tendanya, nanti diperbaiki sama tim," katanya.
Wanita 52 tahun ini mengaku belum tahu hingga kapan berada di tenda pengungsian. Pasalnya banjir yang menimpa rumahnya masih belum surut secara keseluruhan dan masih di atas betis orang dewasa, sehingga ia akan menghabiskan waktu cukup lama mengungsi di tenda darurat.
Sementara itu, saat di konfirmasi Kalaksa BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra mengaku tidak mengetahui terkait tenda darurat yang bocor dan kini dikeluhkan oleh masyarakat yang mengungsi.
Menurutnya, sebelum dilakukan pemasangan pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap tenda darurat tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan saat proses pemakaian di lokasi ada kebocoran.
"Semalam sudah kita cek aman sih tendanya. Tapi saya coba cek lagi ke anggota kalau memang ada kebocoran, kita akan lakukan perbaikan agar pengungsi tidak kesusahan saat berada didalamnya," tegasnya.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi