PENCEGAHAN TAK MAKSIMAL

Kasus DBD Bertambah

Pekanbaru | Jumat, 07 September 2018 - 09:37 WIB

(RIAUPOS.CO) - Alih-alih berkurang, jumlah warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bertuah terus bertambah tiap pekannya. Belum adanya upaya kongkret dalam pencegahan penularan penyakit dari gigitan nyamuk aides agepty menjadi penyebabnya.  

Berdasarkan data yang dihimpun Riau Pos dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, memasuki pekan ke-35 tahun 2018. Terdapat sebanyak 230 kasus DBD, di mana dua di antaranya harus meregang nyawa yang merupakan warga Pekanbaru Kota.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk 230 penderita DBD tersebar di Kecamatan Sukajadi 15 orang, Senapelan 14 orang, Pekanbaru Kota sembilan orang, Rumbai Pesisir 13 orang, Rumbai 10 orang dan Kecamaran Limapuluh 12 orang.

Kemudian Kecamatan Sail dua orang, Bukit Raya 17 orang, Marpoyan Damai 22 orang, Tenayan Raya 37 orang, Tampan 42 orang dan Kecamatan Payung Sekaki sebnyak 37 orang.  

Terus bertambah kasus DBD lantaran, penanganannya masih sekadar menggalakkan satu rumah satu kader jumantik, gerakan 3 M plus serta fogging di wilayah terdapat warga terserang DBD.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih tak menampik jumlah kasus DBD terus bertambah tiap pekannya. Namun dipaparkan dia, bila dibandingkan tahun sebelumnya pada pekan yang sama justru mengalami penurunan.

“Pada pekan ke-34 itu sebanyak 218 kasus, kini menjadi 230 kasus. Artinya ada peningkatan 12 kasus,” ujar Zaini kepada Riau Pos, Kamis (6/9).

Disampaikan Zaini, untuk wilayah yang penduduk paling banyak terserang DBD berada di Kecamatan Tampan dengan jumlah 42 kasus, sedangkan wilayah terendah yakni Kecamatan Sail sebanyak dua orang. “Tampan tertinggi, Sail terendah,” sambungnya.  

Ketika ditanyakan terkait upaya kongkret dari Diskes untuk menanggulangi penyebaran penyakit tersebut, pria akrab disapa Bob menyebutkan, pihaknya berupaya mengajak masyarakat melalui kader jumantik untuk melakukan pemantauan di lokasi sekitar terhadap sarang-sarang nyamuk.

“Kami harapkan kader-kader benar bekerja dan memantau sarang nyamuk, sosialisasi melalui posyandu dan puskesmas, serta fogging,” jelasnya.

Selain itu tambah dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru untuk melibatkan siswa-siswi  dengan harapan mengajak orang tua maupun anggota keluarga lain agar menjaga lingkungan rumahnya.

“Kami berencana mau MoU dengan Disdik, agar program kesehatan yang ada di kita bisa berkolaborasi dengan OPD itu,” tutup Zaini.(gem)

Laporan RIRI RADAM, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook