Satpol PP Bersihkan PKL Soebrantas

Pekanbaru | Jumat, 07 September 2012 - 09:32 WIB

Satpol PP Bersihkan PKL Soebrantas
BONGKAR LAPAK: Petugas Satpol PP Pekanbaru membongkar lapak pedagang kaki lima yang tetap nekad berjualan di pinggir Jalan HR Soebrantas, Kamis (6/9/2012) malam. foto: defizal/riau pos

PEKANBARU (RP) - Tetap nekad berjualan, pedagang kaki lima (PKL) Jalan HR Soebrantas akhirnya ditertibkan paksa oleh Satpol PP Pekanbaru, Kamis  (6/9) malam.

Para pedagang sebenarnya diberi deadline Selasa (4/9) untuk pindah ke lokasi baru di belakang MTC Giant Panam. Dan pada Selasa malam itu, pedagang memang tidak terlihat berjualan di Jalan HR Soebrantas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun pada Rabu (5/9) malam, pedagang kembali ramai berjualan. Hingga akhirnya, Kamis (6/9) sekitar pukul 18.30 WIB, Satpol PP turun tangan melakukan pembongkaran paksa lapak-lapak milik pedagang.

Pantauan Riau Pos, Rabu malam lalu, hingga pukul 19.30 WIB, belum terlihat aktivitas pedagang di Jalan HR Soebrantas.

Namun masuk pukul 20.00 WIB pedagang sudah ramai. Hanya saja memang, tidak seramai-ramai sebelumnya. Parkir sepeda roda dua pun tidak lagi di pinggir jalan, tapi masuk ke halaman ruko.

Beberapa pedagang mengungkapkan keinginan mereka agar biaya sewa di lokasi baru dipermurah.

‘’Di sana (lokasi baru, red) kami merintis lagi dari awal, sewanya juga mahal, penerangan juga belum ada,’’ ujar Ipen, salah seorang pedagang.

Sementara itu, pantauan Riau Pos, Rabu (5/9) malam di lapangan belakang MTC Giant Pekanbaru, kondisinya masih gelap dan memang belum ada aliran listrik yang terpasang. Tenda yang dijanjikan pihak pengelola pun belum terpasang.

Malam itu juga terlihat juga beberapa pedagang pasar jongkok Jalan HR Soebrantas yang datang hanya sekadar untuk melihat. Menurut pengakuan mereka, kondisi listrik dan lapak yang belum ada membuat mereka urung pindah ke lokasi baru itu.

‘’Pada perjanjian dan sosialisasi beberapa waktu lalu memang dijanjikan instalasi listrik dan lapak. Kami sudah bayar biaya pendaftaran tapi belum ada melihat sarana penunjang itu. Jadi kami baru bisa melihat saja dulu,’’ terang Anuar, salah seorang pedagang yang mengaku menjual sepatu, Rabu (5/9) malam di belakang MTC Giant Panam.

Dijelaskan Anuar yang datang bersama beberapa rekan sesama pedagang, keputusan mereka pindah karena memang dijanjikan akan mendapatkan kemudahan. Tidak hanya itu, pengelolaan dan lahan yang ditawarkan juga lebih representatif dibandingkan saat ini.

 Sebenarnya juga pengelola menyatakan memang belum siap seluruhnya untuk pindah, namun Pemko sudah memberikan batas akhir hingga Selasa kemarin, agar mengosongkan tempat mereka berdagang yang lalu.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT meminta kepada pengelola agar segera memenuhi hak-hak pedagang terutama mereka yang sudah memenuhi kawajibannya.

‘’Saya berterima kasih karena pedagang sudah mau pindah ke tempat yang lebih layak. Namun, soal kesiapan itu adalah wewenang pengelola. Makanya saya minta segera penuhi hak pedagang agar saudara-saudara kita bisa kembali berusaha mencari uang. Soal waktu saya tidak ingin memberi batasan karena ini banyak situasi. Kalau bisa secepatnya mereka sudah kembali berusaha,’’ terangnya.(end/eko/ilo/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook