Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru
Pasar Bawah memang sudah terkenal menjadi pasar wisata di Kota Pekanbaru. Dan saat perhelatan akbar PON XVIII yang diselenggarakan di Pekanbaru, Pasar Bawah pun diramaikan dengan segala macam souvenir PON dan Riau. Inilah saatnya berburu souvernir khas Riau.
Sebenarnya , mencari pernak-pernik alias souvenir khas Riau untuk dijadikan oleh-oleh di Kota Pekanbaru tidaklah sulit. Berbagai kerajinan tangan seperti songket, replika Lancang Kuning hingga gantungan kunci eksklusif bisa dijumpai diberbagai toko di sepanjang Jalan Sudirman Pekanbaru.
Tapi, Pasar Wisata Pasar Bawah punya daya tarik tersendiri. Sejatinya di Pasar Bawah sudah all in one. Semua oleh-oleh ada di sini. Saat Riau Pos, tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB di lokasi Kamis (6/9), lokasi pasar yang berada di ujung Jalan Ahmad Yani ini tidak begitu ramai, namun pengunjungnya sudah bervariasi. Beberapa official kontingen PON dari luar Riau sudah terlihat berkeliling-keliling.
Wartawan mulai masuk di lantai dasar gedung dua tingkat ini. Di lantai bawah, walau areanya sempit, namun segala macam makanan ada di sini.
Mulai dari makanan khas Riau, kue-kue kering yang tahan lama, hingga makan khas dari daerah lain seperti kerupuk sanjaipun ada di lokasi ini.
Sementara itu, karpet dan berbagai barang impor juga tersebar di setiap petak lantai ini. Tidak kalah banjir tentunya adalah pakaian yang berlogo, bermaskot dan bertuliskan PON VIII Riau 2012.
Naik ke lantai satu, suasana lebih padat dan ramai, wajah-wajah masyarakat luar provinsi kembali ramai di sini.
Sebagian besar mereka mengenakan pakaian atau kaos resmi yang melambangkan daerah asal mereka.
Pengunjung yang datang bersamaan dengan iven PON ini juga tentu saja berbeda di masyarakat Riau pada umumnya, mereka biasa saja santai mengenakan celana tiga perempat atau bahkan celana hawai masuk pusat perbelanjaan.
Di lantai ini, hampir seluruh toko yang biasanya hanya menjual sesuai dengan fokus toko mereka, kini berlomba-lomba menjual pernak-pernik yang menggambarkan identitas Pekanbaru dan Riau.
Barang-barang yang sangat mudah dibawa pulang itu termasuk, gantungan kunci, plakat, hingga replika benda-benda khas Melayu Riau.
Sebut saja gantungan kunci bermacam-macam bentuk, ada yang dibuat dengan bentuk gambar Masjid Agung An-Nur, Pustaka Wilayah atau Lancang Kuning.
Di sini, gantungan kunci dijual per set. Satu set terdiri dari enam gantungan kunci yang dibanderol Rp55 ribu, jika pandai-pandai menawar, harganya akan jauh lebih murah.
Selain itu ada juga cendramata atau lebih mirip plakat, yang besar seukuran piring dibanderol Rp95 ribu.
Plakat ini sungguh menarik hati, terbuat dari perak dan timah, pada plakat dibentuk relief berbagai land mark Riau seperti tugu pesawat, pustaka wilayah, Anjungan Seni Idrus Tintin hingga Masjid Agung An-Nur. Pada plakat ini tidak lupa tersemat tulisan ‘’Pekanbaru - Riau’’.
Selain itu ada juga miniatur keris dengan warna khas Melayu yang dijual pedagang Rp75 ribu dan bisa didapatkan dengan harga paling tidak Rp60 ribu per unitnya. Pedagang memberi saran, membeli banyak secara kolektif menguntungkan, karena harganya bisa turun jauh. ‘’Beli banyak saja biar bisa murah,’’ ungkap Iin kepada wartawan. Iin, salah satu pedagang pernak-pernik di lokasi ini mengatakan, hingga kemarin belum banyak yang membeli pernak-pernik khas Riau ini.
‘’Tapi memang sudah lumayan terasa ramai orang luar yang datang, tapi belum ramai yang membeli,’’ ungkapnya.
Iin tidak berharap banyak atas penjualan pernak-pernik ini, sebab dia mengakui saingannya sangat banyak, semua toko juga menjual barang serupa.
Sementara di toko aksesorisnya itu juga ada produk baru berupa bros jilbab etnik berupa burung serindit dengan nilai artistik lumayan cantik. Iin membanderolnya dengan harga Rp20 ribu.
Di lantai 1 ini pakaian dan kaos khas Pekanbaru juga membanjir. Mulai dari kaos bertuliskan ‘’I Love Pekanbaru’’ atau ‘’100 Persen Air Sungai Siak Halal’’ sampai dengan daster untuk orang dewasa yang disematkan bacaan Pekanbaru yang mencolok.
Sementara itu di lantai 2 ada berbagai pakaian khas Melayu Riau seperti songket dan batik tabir Riau.
Untuk ukuran batik dan songket yang populer, di pasar bawah cukup murah. Misalnya, potongan pakaian etnik Riau ini yang cukup untuk satu stel pakaian ditawarkan dengan harga Rp75-90 ribu.
‘’Satu (paket) ini ada empat meter kain, dua meter pakaian dan dua meter untuk bawahannya, bisa dibuat satu stel pakaian. Ini di hari biasa banyak dicari disini,’’ tutur Andika, salah seorang pedagang.
Pada toko milik Andika ini, ada banyak sekali variasi pakaian khas Riau yang bisa dipilih, hanya saja tetap harus pandai menyesuaikan harga dan bahan pakaian.***