Laporan, ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianekodesrilianto@riaupos.co
Dari enam pasar yang dikelola Pemko Pekanbaru, belum ada satupun yang memberikan keuntungan pada pemerintah.
Parahnya, setiap tahun justru Pemko mensubsidi dari APBD untuk operasional pasar, yakni Pasar Cik Puan, Pagi Simpang Baru Panam, Rumbai, Limapuluh, Agussalim dan Pasar Palapa.
Jumlahnya juga cukup besar untuk pasar tersebut mencapai Rp4 miliar dan selalu masuk dalam APBD Pekanbaru setiap tahunnya.
Melihat kondisi tersebut dan menilai Pemko Pekanbaru gagal mengelola pasar, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus ST MT menyatakan kedepan tidak lagi mengelola pasar tersebut.
‘’Dari enam pasar yang kita kelola semuanya tidak menghasilkan. Kondisi tersebut sangat memberatkan APBD Pekanbaru yang jumlahnya kecil pula. Belajar dari pengalaman dan jelas kita gagal harus ada solusi kedepannya. Bayangkan saja jika Rp4 miliar tersebut tidak diberikan untuk pasar sudah berapa sekolah terbangun,’’terang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Kamis (6/9) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Dijelaskan Wako, dia sudah mempelajari kondisi pasar yang dikelola pemerintah. Pasar yang dibangun dengan anggaran APBD tersebut diperuntukkan kepada pedagang Pekanbaru.
Sebagai contoh Pasar Rumbai yang hingga saat ini kondisinya tidak terurus. Masih banyak lapak dan kios yang kosong.
Bahkan untuk listrik juga harus disubsidi Pemko Pekanbaru. Agar tidak terjadi kesalahan yang sama, Wako beberapakali menyatakan tidak akan membangun Pasar Cik Puan tersebut karena anggaran yang diperlukan sangat besar.
Jika kondisinya sama dengan Pasar Rumbai yang harus disubsidi terus Pemko Pekanbaru.
‘’Kita sudah cukup dengan pengalaman kelola pasar, makanya kedepan kita tidak ingin itu terjadi lagi. Banyak yang terbebani, baik APBD, pedagang maupun pengelolanya. Jadi ada memang rencana menyerahkan ke pihak ketiga atau PD Pembangunan. Yang jelas kita cari dulu formula yang menguntungkan semua,’’terangnya. (new)