PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berangkat dari keprihatinan atas masalah lembaga adat yang beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi, para tokoh adat Melayu Pekanbaru sepakat melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) masyarakat adat Melayu Pekanbaru. Mubes bertujuan untuk membentuk Lembaga Kerapatan Adat Melayu Pekanbaru (LKAMP) kemudian mendeklarasikan berdirinya LKAMP.
Mubes yang dilaksanakan di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Ahad (6/8) dihadiri pemuka adat, pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita/perempuan, tokoh pemuda dan lain-lain. Kegiatan dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setko Pekanbaru, Masykur Tarmizi.
Setelah Mubes dibuka, selanjutnya digelar sidang pleno pemilihan Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LKAMP dan pembentukan kepengurusan. Pada sidang pleno pemilihan ketua tersebut ditetapkan H Irvan Sagita Tanwir SH sebagai Ketua DPH LKAMP periode 2023-2028. Ia ditetapkan sebagai Ketua DPH LKAMP setelah mendapat dukungan suara dari para peserta yang hadir yang memiliki hak suara dalam sidang pleno.
H Irvan Sagita Tanwir SH mengatakan, mubes ini digelar atas keprihatinan tokoh adat Melayu Pekanbaru atas masalah lembaga adat yang ada di mana beberapa tahun terakhir ini banyak kekisruhan. Ia sbeutkan, sebagai orang Pekanbaru yang mempunyai tanggung jawab moral dalam hal menyelesaikan permasalahan, maka berkumpul lah para tokoh adat masyarakat Pekanbaru dan bersepakat menggelar mubes masyarakat adat Melayu Pekanbaru.
”Alhamdulillah kami deklarasikan pembentukan LKAMP. Di mana yang menjadi landasan kami berdirinya LKAMP ini adalah bisa berguna dan bermanfaat bagi kemajuan khususnya masyarakat adat Melayu Pekanbaru,” ujar Irvan Sagita Tanwir.
Dijelaskannya, unsur-unsur yang tergabung di dalam LKAMP ini ada tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan juga tokoh cendekiawan. Dan juga masing-masing kecamatan sudah terbentuk Lembaga Kerapatan Adat Melayu.
”Ke depannya in sya Allah dalam waktu dekat kami melengkapi struktur kepengurusan. In sya Allah apa menjadi tupoksi dan juga ranah kita, in sya Allah kita kerjakan dan tidak akan melenceng dari itu, begitu harapannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setko Pekanbaru Masykur Tarmizi mengatakan, mubes masyarakat adat Melayu Pekanbaru bisa dijadikan ajang silahturahim untuk memupuk kembali semangat kekeluargaan, kekompakan, persatuan. Menurutnya, yang terpenting sekali adalah bagaimana membangkitkan adat budaya Melayu khususnya yang ada di Kota Pekanbaru.
”Kita merasakan ya, gimana adat budaya Melayu itu sudah mulai terpinggirkan karena mungkin arus perkembangan zaman saat ini. Ini lah menjadi tonggak kita menjadi benteng penguat kita bagaimana adat budaya Melayu itu kuat lagi di Kota Pekanbaru. Kita boleh modern, kita boleh hebat tetapi jangan kita lupakan jadi diri kita sebagai anak Melayu Pekanbaru,” ujar Masykur Tarmizi.(dof)
