PEKANBARU (RP) — Warga Kota Pekanbaru diminta waspada dalam memilih minyak goreng di pasaran.
Pasalnya, belum lama ini, tepatnya Jumat (3/8) dini hari lalu, Polsek Senapelan menggerebek tempat pembuatan minyak goreng oplosan.
Imbauan ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, El Syabrina. Meski mengaku baru mendapatkan informasi dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, namun ia tetap mengingatkan warga agar selalu waspada.
‘’Saya sudah mendapatkan informasi tersebut dari Polsek Senapelan dan tim sudah turun mengecek kandungan berbahaya apa yang ada di dalam minyak goreng oplosan. Memang tidak ada temuan selama ini, tapi bagaimanapun ini tetap harus diwaspadai menginggat minyak paling banyak diperlukan menjelang Idul Fitri ini,’’ imbau El Syabrina saat ditemui Riau Pos, Senin (6/8) di kantornya.
Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, El Sabrina menyatakan, tim terus melakukan pemantauan ke seluruh pasar.
Jika sebelumnya pemantauan fokus pada ketersediaan dan harga sembako, mengingat kondisi tersebut minyak menjadi salah satu fokus yang lainnya.
Dijelaskannya, untuk menghindari masyarakat membeli minyak oplosan, masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh pada harga murah yang ditawarkan.
Pasalnya, harga resmi minyak goreng curah berkisar antara Rp9.500-10.000 per liter, sementara harga minyak yang dihargai Rp8 ribu per liter harus dicurigai.
‘’Bentuk fisik minyak goreng juga perlu diperhatikan. Jika terlalu jernih diduga mengandung pemutih. Tapi kami belum memegang sampel minyak yang dioplos. Tapi jika benar ada pengoplosan minyak mereka harus segera ditindak karena membahayakan masyarakat,’’ tegasnya.
Polisi Periksa Lima Saksi
Sementara itu, untuk mengembangkan kasus minyak oplosan yang diamankan Jumat (3/8) dini hari, Polsek Senapelan melakukan pemeriksaan beberapa orang saksi. Hingga Ahad (5/8), sudah lima orang saksi diperiksa terkait minyak goreng oplosan ini.
Hal ini diungkapkan Kapolsek Senapelan, Kompol Devi Firmansyah, pada Riau Pos, Ahad (5/8), melalui Kanit Reskrim, Iptu R A Gismadiningrat.
‘’Kasus ini masih terus kita kembangkan. Hingga saat ini, kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi,’’ jelas Gisma.
Sebelumnya, Sabtu (4/8) dini hari, dilakukan penggrebekan terhadap salah satu rumah kontrakan di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Marpoyan Damai, oleh tim Opsnal Polsek Senapelan.
Penggrebekan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan masyarakat yang curiga dengan aktivitas di kontrakan atas nama IS (30) itu.
Dari penggerebekan yang dilakukan, berhasil diamankan 23 jerigen ukuran lima liter yang dijual seharga Rp50 ribu per jerigennya.
Tujuh jerigen ukuran 18 liter yang dijual 100 ribu per jerigennya, 36 buah jerigen kosong, satu ember besar, saringan corong, lem, lembaran merek Bimoli, kardus puluhan tutup jerigen, dan pewarna delapan botol.
IS usai diamankan malam itu mengatakan, sebelum tertangkap mengaku sudah tiga kali menjual orderan minyak oplosan yang diraciknya ini. Dalam meracik, ia menggunakan takaran satu liter minyak ditambah satu liter air plus pewarna.
‘’Sudah dua kali didistribusikan, tiga kali untuk Senin. Transaksi sekitar Rp1 juta,’’ ujar IS yang berencana pulang ke Medan setelah memperoleh keuntungan dari mengoplos minyak goreng ini.(eko/ali)