PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, pemko terus melakukan upaya untuk menurunkan angka kasus tengkes di Kota Bertuah. Upaya ini diklaim berhasil menurunkan angka tengkes menjadi 115 kasus.
Sekko menjelaskan, sebelumnya tim survei dari pusat mengindentifikasi bahwa anak kategori tengkes di Kota Pekanbaru terjadi kenaikan. Berdasarkan hasil survei pusat tersebut, Pemko Pekanbaru mengintervensi dengan berbagai inovasi untuk menurunkan kategori anak tengkes. Hasilnya positif di mana terjadi penurunan tengkespada anak di Kota Bertuah.
"Dari hasil survei mereka (tim pusat, red) kategori tengkes di Pekanbaru itu naik menjadi 318 anak. Tetapi setelah tahun 2022, kami intervensi dan kami lakukan pendampingan keluarga, lebih kurang 200 keluarga. Di tahun 2023 ini, sudah turun jadi 115 anak lagi," ujar Indra Pomi kepada Riau Pos, kemarin.
Lanjutnya, dari 115 anak kategori tengkes tersebut, dilakukan pengangkatan bapak dan ibu asuh tengkes. Baik dari seluru OPD Pemko Pekanbaru maupun di tingkat kecamatan dan juga Baznas Pekanbaru.
"Kami sudah melakukan penyerahan bantuan tahap pertama kemarin. Sebesar Rp500 ribu dalam bentuk bahan makanan ada telur, susu, beras dan lainnya," tambahnya.
Pemko Pekanbaru akan mengintervensi selama enam bulan. "Berarti satu anak kategori tengkes mendapatkan bantuan enam kali lima sebanyak Rp3 juta," sebutnya.
Sekko berharap, dengan intervensi yang dilakukan ini, pada bulan September atau Oktober 2023, kategori anak tengkes menurun.
"Kami yakin bahwa tengkesbisa turun di bawah 10 persen. Di samping itu kami tetap melakukan antisipasi dan pendampingan terhadap keluarga-keluarga risiko tengkes. Baik terhadap remaja putri yang akan menikah maupun keluarga-keluarga berkemampuan rendah. Jangan sampai melahirkan anak tengkes. Risiko tengkes tetap ditangani Pemko Pekanbaru secara baik," tutupnya.(ilo)