Berbagi uang atau dikenal dengan tunjangan hari raya (THR) di Idul Fitri sudah menjadi tradisi di masyarakat muslim Indonesia. Hal tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat untuk meraih rezeki. Seperti Linda, warga Jalan Simpang Tiga yang sudah sepekan terakhir berjualan amplop THR sejak adanya penukaran uang di area Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.
“Ini amplopnya beda, amplopnya zaman now. Jadi, anak-anak yang menerima THR pasti suka dengan warnanya yang berwarna-warni berbentuk astor,” kata Linda.
Amplop THR dari kain flanel berbentuk lonjong dengan garis berputar berwarna-warni ini cukup untuk dimasukkan uang baru yang di gulung ke dalam kain berbentuk astor tersebut.
Di awal-awal penukaran uang, ia menjual satu plastik amplop THR yang berisi satu lusin, seharga Rp10 ribu. Namun, di hari akhir penukaran uang, ia mengobral dagangannya tersebut seharga Rp8 ribu satu lusin dan Rp15 ribu untuk dua lusin.
“Alhamdulilah laku di sini, di rumah juga jualan. Ada via online juga. Sebelum ini juga memang berjualan kreasi dari kain flanel. Biasa jualannya melihat momen juga, kayak Ramadan. Sekarang jualannya kreasi kain flanel untuk amplop THR dan toples kue,” tuturnya.