DURI (RIAU POS.CO) -- Air PDAM Tirta Dharma Cabang Duri sejak lama sudah tak lagi mengalir lancar ke kawasan Sebanga. Kenyataan tersebut tentu saja membuat pelanggan di daerah setempat menggerutu.
“Aliran air PDAM sangat tidak lancar ke daerah kami. Sampai sekarang tidak ada solusi dari pemerintah daerah. Padahal daerah Sebanga memerlukan perhatian khusus. Soalnya kawasan ini selalu dilanda krisis air bersih,” ujar Andi, warga setempat.
Menurut dia, tanggung jawab pemerintah daerah sangat diperlukan dalam hal ini. Tanpa kepedulian pemerintah daerah, dia yakin persoalan air bersih untuk warga Sebanga akan sangat sulit diatasi.
“Namun amat disayangkan, program pemerintah daerah untuk menyalurkan air baku dari Sungai Jembatan Dua Jurong menuju PDAM Duri sudah gagal pula. Pipa dan rumah pompanya sudah dibangun lima tahun lewat. Tapi tak juga berfungsi hingga kini,” imbuhnya.
Ade, juga warga Sebanga, ikut mengaku heran dengan ketidakberesan persoalan pasokan air bersih oleh perusahaan daerah untuk rakyat di Sebanga.
“Air bakunya tidak beli. Dikasih gratis saja oleh PT Chevron. Tapi untuk rakyat tidak gratis. Pelanggan diminta bayar walau airnya tak lancar. Sampai kapan ketidakbecusan seperti ini akan terus terjadi,” ucap Ade.
Terkait masalah pasokan air baku untuk PDAM Duri, Manager Corporate Affairs Asset North PT CPI, Rudi Arief menjawab wartawan di Duri belum lama ini mengakui kalau PT CPI memang sudah membantu air baku untuk PDAM Duri sejak tahun 1995 sampai sekarang.
Meski perjanjian hanya untuk 7 tahun saja, kenyataan yang terjadi, hingga kini ketergantungan air baku PDAM Duri tak kunjung bisa disapih dari waduk reservoar PT CPI di KM 125 Duri.
Walau perjanjian awalnya begitu, menurut Rudi Arief, PT CPI juga tak bisa main setop sembarangan. Apalagi hingga kini PDAM Tirta Dharma Cabang Duri dan Pemkab Bengkalis juga belum siap untuk pengadaan air baku milik sendiri.(sda)